digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER_Alyaa Anggraini Huwaidaa.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I_Alyaa Anggraini Huwaidaa.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II_Alyaa Anggraini Huwaidaa.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III_Alyaa Anggraini Huwaidaa.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV_Alyaa Anggraini Huwaidaa.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV_Alyaa Anggraini Huwaidaa.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V_Alyaa Anggraini Huwaidaa.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Alyaa Anggraini Huwaidaa
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN_Alyaa Anggraini Huwaidaa.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Cagar Alam Gunung Tilu (CAGT) adalah kawasan konservasi dimana pengelola bekerja sama dengan The Aspinall Foundation (TAF) melaksanakan kegiatan re-introduksi primata. Seringkali permasalahan muncul ketika persediaan pakan alaminya kurang mencukupi saat primata siap untuk di re-introduksi di alam. Dalam upaya untuk menyiapkan habitat satwa yang akan di re-introduksi, maka ketersediaan pakan alami menjadi salah satu factor kunci dalam keberhasilan upaya tersebut. Oleh sebab itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan spesies pakan alami primata endemik Jawa, yaitu owa, surili dan lutung, kemudian membandingkan ketersediaan pakan alaminya, serta mengetahui potensi regenerasi pakan alami satwa primata endemik Jawa di Blok Gambung CAGT. Analisis vegetasi dilakukan menggunakan plot kuadrat bujur sangkar yang dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 17 spesies pakan alami primata endemik Jawa di Blok Gambung CAGT yang terdiri dari 10 spesies semai dan tiang, 11 spesies pancang dan 16 spesies pohon dengan indeks kemerataan yang tinggi dan kelimpahan vegetasi pakan yang dikategorikan baik. Perbandingan ketersediaan vegetasi pakan alami primata adalah pakan lutung (76%), pakan owa (72%) dan pakan surili (65%). Ketersediaan vegetasi pakan alami dikategorikan tinggi, walaupun ketiga primata endemik Jawa ini memanfaatan pakan dari spesies yang sama. Secara umum, status regenerasi vegetasi pakan alami primata endemik Jawa menunjukkan 14 dari 17 spesies termasuk dalam kategori baik yang dilihat dari adanya permudaan atau fase regenerasi.