COVER - Ruth Anggreyni D Br Simamora.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Ruth Anggreyni D Br Simamora.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - Ruth Anggreyni D Br Simamora.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Ruth Anggreyni D Br Simamora.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Ruth Anggreyni D Br Simamora.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Ruth Anggreyni D Br Simamora.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Ruth Anggreyni D Br Simamora
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Ruth Anggreyni D Br Simamora.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Surili merupakan primata terancam punah yang hidupnya bergantung terhadap vegetasi hutan. Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) menjadi salah satu kawasan hutan ideal sebagai habitat surili. Permasalahan yang berdampak pada populasi surili di kawasan tersebut, yaitu adanya alih fungsi dan degradasi lahan serta konflik surili dengan masyarakat. Hal tersebut diduga menyebabkan penurunan kuantitas pakan alami surili sehingga harus dilakukannya pelestarian. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi kelimpahan dan potensi regenerasi vegetasi pakan alami surili pada Zona Inti Jalur Palutungan TNGC. Analisis vegetasi dilakukan dengan menggunakan kombinasi metode plot kuadrat dan plot jalur. Diperoleh 25 jenis vegetasi penyusun habitat surili di kawasan tersebut dengan indeks kemerataan tinggi (E>0,6). Kelimpahan vegetasi pakan surili berdasarkan kerapatan dan INP termasuk ke dalam kriteria yang baik karena perbandingan proporsi vegetasi pakan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan vegetasi non pakan (4:1), dengan presentase vegetasi pakan ±80% dan vegetasi non pakan ±20%. Terdapat 5 jenis vegetasi pakan dengan INP tertinggi, yaitu kuray (61,57%), mersawa (55,50%), kipare (48,92%), saninten (40,09%), dan mara (29,85%). Berdasarkan status regenerasi setiap jenis, potensi regenerasi vegetasi pakan surili, yaitu saninten memiliki status regenerasi baik, mersawa dan kipare memiliki status regenerasi cukup, mara,puspa, dan kondang memiliki status regenerasi buruk, serta kurai memiliki status belum beregenerasi.