Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dibidang kesehatan semakin meningkat. Perkembangan teknologi membuat Angka Harapan Hidup (AHH) semakin meningkat. Hal tersebut merupakan salah satu alasan mendasar meningkatnya jumlah populasi lansia secara global dan nasional. Selain itu penyebab bertambahnya penduduk lansia adalah menuanya penduduk yang lahir pada era baby boom (1960).
Ketika seseorang bertambah tua, kemampuan fisik akan semakin menurun. Bersamaan dengan penurunan kemampuan fisik, lansia juga kerap kali terisolasi dari masyarakat. Masalah utama yang seringkali dihadapi lansia adalah rasa kesepian yang berdampak pada kesehatan psikis mereka. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu landasan desain untuk mewadahi kebutuhan khusus lansia.
Proposal tesis perancangan mengeksplorasi tentang perancangan fasilitas campuran yang mewadahi lansia khususnya dan juga generasi lain. Metode perancangan akan menggunakan studi literatur mengenai tipologi bangunan untuk lansia serta teori utama active ageing. Penyediaan fungsi yang sesuai dilandaskan dari kajian literatur serta analisis fungsi sekitar tapak. Selain itu preferensi lansia akan dikaji dengan menggunakan studi literatur.
Perancangan fasilitas campuran lansia akan menggunakan 5 faktor active ageing menurut World Health Organisation (WHO). Penjabaran kriteria desain diambil dari teori Environmental Experience Design (EXD) dan Elderly Design Guidelines. Faktor dan kriteria desain akan diterapkan dalam perancangan fungsi campuran. Dengan menggabungkan fungsi antara lansia dan generasi lain, serta penggunaan teori yang didapat melalui kajian literatur diharapkan lansia dapat menua dengan baik.