Gempa bumi adalah peristiwa geologi yang terjadi akibat aktivitas tektonik ataupun
vulkanik. Gempa akibat aktivitas tektonik disebabkan gerakan yang terjadi di kulit
bumi. Salah satu penyebab aktivitas tektonik adalah sesar. Sesar Lembang terletak
15 km arah Utara dari kota Bandung dan merupakan sesar aktif yang mempunyai
tipe sesar normal dengan pergerakan 0,3 cm-1,4 cm per tahun. Pada penelitian ini
digunakan metode magnetotelurik untuk memodelkan resistivitas bawah
permukaan di daerah sesar Lembang. Akuisisi data MT dilakukan pada 9 titik
pengukuran dengan lintasan yang tegak lurus sesar Lembang. Analisa awal sesar
Lembang dilakukan melalui data resistivitas semu pada tiga frekuensi berbeda yaitu
115 Hz, 11,2 Hz, dan 1,02 Hz yang menunjukkan adanya penurunan resistivitas
semu secara signifikan di daerah sekitar sesar Lembang. Pemodelan data
magnetotelurik menggunakan inversi 2D occam metode beda hingga dan diperoleh
nilai misfit sebesar 7,6 dengan iterasi sebanyak 34 kali. Hasil inversi menunjukkan
adanya kontras resistivitas di sekitar titik LMB02 yang diduga sebagai sesar
Lembang. Hasil ini bersesuaian dengan data geologi di daerah sesar Lembang.
Selain itu titik LMB02, juga terdapat kontars resistivitas di sekitar titik LMB05.
Akan tetapi secara geologi belum diketahui apakah di sekitar titik LMB05 itu
merupakan sesar atau strukutur geologi lain.