Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang terdiri dari kurang lebih
17,000 pulau dan berada pada titik pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yaitu
Lempeng Eurasia (Sunda), Australia, dan Pasifik. Terjadinya gempa bumi dapat
disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, aktivitas gunung
api, dan penyebab lainnya seperti tanah longsor, longsoran salju, dan runtuhan
batuan. Gempa bumi di Indonesia dapat menyebabkan kerugian finansial yang besar
akibat rusaknya bangunan dan infrastruktur. Sebagai contoh, menurut data Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa bumi tahun 2009 di Padang
mengakibatkan kerugian finansial sekitar 28.5 triliun rupiah; dan gempa bumi serta
tsunami tahun 2018 di Sulawesi Tenggara mengakibatkan kerugian finansial sekitar
23.1 triliun rupiah. Earthquake Catastrophe (CAT) model dapat digunakan untuk
memodelkan risiko kerugian finansial akibat gempa tektonik. Tujuan dari penelitian
ini adalah memodelkan risiko kerugian finansial akibat kerusakan pada bangunan
sekolah di Kota Padang yang disebabkan oleh gempa bumi tektonik. Penelitian ini
akan berfokus pada pembentukan Event Loss Table (ELT) dengan memanfaatkan
hazard module, inventory module, dan vulnerability module dalam Earthquake CAT
model. Dalam membangun ELT, digunakan collective risk model. Simulasi Monte-
Carlo digunakan untuk membangkitkan multi-skenario risiko kerugian finansial
pada ELT. Topik bahasan penelitian ini merupakan bagian dari rangkaian penelitian
Model Risiko Keuangan Negara yang Berasal dari Pembiayaan Risiko Bencana,
yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian
Keuangan Republik Indonesia.