digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Frida Nathania
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Frida Nathania
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Frida Nathania
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Frida Nathania
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Frida Nathania
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Frida Nathania
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Frida Nathania
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN Frida Nathania
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

Ekonomi kreatif merupakan suatu gelombang ekonomi baru yang kehadirannya dirasakan oleh negara maju maupun negara berkembang di seluruh dunia. Indonesia sendiri sudah mulai melakukan berbagai upaya pengembangan ekonomi kreatif sejak tahun 2006. DKI Jakarta yang menjadi pusat pertumbuhan dan perekonomian Indonesia juga perlu mengakomodasi kebutuhan pengembangan ini. Terdapat satu kota administrasi dari Provinsi DKI Jakarta yaitu Jakarta Selatan yang kemudian mengajukan diri sebagai kota kreatif dengan fokus pengembangan subsektor seni rupa. Berbagai alasan yang mendasari ini antara lain Jakarta Selatan yang memiliki paling banyak pelaku kreatif dari kota/kabupaten administrasi lainnya serta potensi pengembangan seni rupa yang besar. Melihat hal ini, Kemenparekraf memiliki agenda besar untuk menjadikan Indonesia sebagai Kota Kreatif Seni Rupa di Asia Tenggara dengan Jakarta Selatan sebagai pusat pengembangannya. Sehingga perlu studi yang melihat kesiapan Kota Jakarta Selatan untuk menjawab agenda tersebut dan menjadi Kota Kreatif Seni Rupa pertama di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif untuk melihat bagaimana kondisi implementasi pengembangan kota kreatif dengan menggunakan komponen berupa formula kota kreatif yang dirumuskan ICCN dan subsektor seni rupa dengan komponen dari daya saing seni rupa dari pembahasan rencana pengembangan seni rupa nasional yang pernah dirumuskan oleh Kemenparekraf. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengembangan kota kreatif seni rupa Jakarta Selatan sudah memiliki prasyarat minimal yang diperlukan bagi setiap kota kreatif di Indonesia. Persiapan yang sudah dilakukan oleh Kota Jakarta Selatan dalam mengembangkan kota kreatif seni rupa sudah cukup efektif, efisien, cukup untuk bisa mengembangkan kota kreatif seni rupa (secara langsung atau tidak langsung), memberikan manfaat merata bagi seluruh kelompok sasaran, dan dianggap tepat untuk dilaksanakan hanya saja memang belum terlalu responsif yang dapat menjawab atau memuaskan seluruh nilai/kebutuhan setiap kelompok sasaran yang ada. Selain itu, ekosistem industri seni rupa di Jakarta Selatan sudah tergolong sangat baik yang menandakan cocoknya seni rupa terpilih sebagai subsektor yang ingin dikembangkan dalam kota kreatif