digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sampah semakin menumpuk di TPA tanpa kategorisasi. Hasil ini merupakan sampah yang tidak dapat didaur ulang terutama sampah organik. Saat ini sampah organik menjadi masalah utama di Indonesia dan harus segera diselesaikan karena telah menimbulkan berbagai dampak negatif. Melihat hal tersebut, sudah saatnya kita mendaur ulang dan mengurangi jumlah sampah organik serta menggunakan alat pengelolaan sampah organik rumah tangga yang dapat menghasilkan pupuk padat dan pupuk cair. Lavica merupakan alat pengelolaan sampah organik yang dapat mereduksi sampah dengan sistem fermentasi 3-4 minggu yang dapat menghasilkan pupuk padat dan pupuk cair tanpa menimbulkan bau. Penelitian ini menggunakan kualitatif method dengan semi-struktur interview dengan 5 orang rumah tangga di area Bandung. Penelitian ini juga menggunakan teori difusi dan inovasi dan Teori perilaku terencana untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan alat pengelolaan sampah organik rumah tangga, dan untuk mengidentifikasi difusi inovasi startup lavica. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana inovasi baru dapat diterima masyarakat melalui lima tahap karakteristik difusi inovasi dengan perilaku masing-masing individu terhadap lingkungannya.