digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Althea Agustina
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Althea Agustina
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Althea Agustina
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Althea Agustina
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Althea Agustina
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Althea Agustina
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Althea Agustina
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada era disrupsi mengundang adanya perubahan pada bidang ekonomi. Sharing economy hadir karena teknologi yang berkembang dengan maksud membantu masyarakat dalam mengelola aset tidak bergeraknya untuk menghasilkan suatu nilai ekonomi melalui salah satu platform yakni Airbnb Airbnb merupakan platform penyedia akomodasi yang memberikan pilihan tipe properti yang beragam, harga yang variatif dan menawarkan fasilitas yang berbeda dari penyedia akomodasi tradisional yakni hotel. Namun, terkait strategi penetapan harga dalam menentukan harga sewa Airbnb membutuhkan suatu penelitian agar dapat bersaing dengan harga akomodasi tradisional. Strategi penetapan harga yang dilakukan menggunakan beberapa variabel yang memiliki kete rkaitan seperti bedrooms, occupancy rate, overall rate, lokasi listing Airbnb dan lainnya. Akan tetapi, seringkali aspek spasial atau lokasi dari listing Airbnb diabaikan dalam menetapkan suatu harga sewa Airbnb. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan un tuk mengidentifikasi pengaruh variabel spasial terhadap penentuan harga Airbnb menggunakan pendekatan spasial Multiscale Geographically Weighted Regression (MGWR). Wilayah studi yang dianalisis adalah Kota Bandung dan Kabupaten Badung yang memiliki karakte ristik spasial berbeda untuk kedua wilayah tersebut. Hal ini dilakukan dengan melakukan analisis Hedonic Pricing Methods (HPM) dan analisis jangkauan pelayanan untuk mengidentifikasi kedekatan lokasi Airbnb dengan beberapa lokasi wisata dan restaurant. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa model global regression lebih baik dibandingkan dengan model MGWR. Akan tetapi, hasil penelitian ini tidak dapat digunakan di delineasi yang berbeda karena kondisi geografis di setiap daerah memiliki keunikannya masing-masing.