Ekosistem padang lamun merupakan ekosistem yang penting dalam konteks upaya
mitigasi perubahan iklim dan isu karbon biru (blue carbon), karena potensinya
sebagai reservoir karbon yang sangat tinggi. Indonesia secara khusus memiliki
keanekaragaman dan luasan padang lamun yang tinggi sehingga berperan
signifikan secara global. Namun demikian, penelitian pada tingkat kawasan di
Indonesia masih terbatas. Salah satu kawasan yang memiliki potensi padang lamun
yang luas adalah Pantai Mengiat di Nusa Dua, Bali yang merupakan salah satu
destinasi wisata sehingga sangat terdampak oleh aktivitas antropogenik. Penelitian
ini bertujuan untuk menentukan status kesehatan dan simpanan karbon pada
padang lamun Pantai Mengiat. Pengambilan data biotik dilakukan dengan metode
transek dan kuadrat, dengan ukuran kuadrat 25x25cm untuk mengestimasi
kerapatan lamun, dan kuadrat 50x50 cm untuk mengestimasi tutupan lamun, epifit
dan makroalga. Spesies lamun dominan ditentukan dengan menggunakan indeks
nilai penting (INP). Luasan padang lamun diperkirakan dengan menggunakan
analisis spasial data satelit Sentinel-2 dengan klasifikasi unsupervised. Simpanan
karbon, baik dalam sedimen maupun biomassa, dihitung dengan metode
pengabuan (loss on ignition/LOI). Dari penelitian ini, ditemukan lima spesies
lamun pada kawasan Pantai Mengiat, dengan spesies yang mendominasi adalah
Cymodocea rotundata. Secara keseluruhan, tutupan lamun pada kawasan ini
memiliki rerata sebesar 60,7%, kerapatan sebesar 588 individu/m2, dan tutupan
epifit dan makroalga berturut turut teramati sebesar 26,2% dan 4,8%. Nilai SEQI
(Seagrass Quality Index) dari padang lamun di kawasan ini adalah sebesar 0,69
yang mengindikasikan padang lamun tergolong dalam keadaan baik. Dari hasil
analisis spasial, luasan padang lamun pada Pantai Mengiat terukur sebesar 43,21
ha. Simpanan karbon terukur sebesar 132,37 MgC/ha dalam sedimen hingga
kedalaman 1 meter, 0,39 MgC/ha dalam AGB (aboveground biomass) dan 0,56
MgC/ha dalam BGB (belowground biomass). Bila dijumlahkan secara keseluruhan
dan dilakukan ekstrapolasi ke seluruh luasan Pantai Mengiat, padang lamun di kawasan ini diperkirakan menyimpan sebesar 5,76 GgC dari seluruh kompartemen
reservoir karbon.