Estimasi daya dukung tiang bor melalui metode Reese & Wright (1977) memiliki faktor ketidakpastian yang mengarah pada kondisi under design atau overdesign. Salah satu faktor yang dapat ditingkatkan kepastiannya dalam estimasi desain ini ialah unit friction dan unit end-bearing resistance. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengevaluasi unit resistance tiang bor metode Reese & Wright (1977) pada lokasi studi di Tol Cipularang melalui prediksi balik uji pembebanan tiang. Dalam penelitian ini, digunakan tiga uji pembebanan tiang, yaitu Static Load Test dengan Kentledge dan Osterberg Cell, dan PDA. Analisis dan evaluasi dilakukan melalui dua metode, secara empirik dengan perbandingan langsung daya dukung dan secara numerik melalui simulasi static load test hingga tiang mengalami kegagalan dengan kalibrasi parameter tanah terhadap kurva beban – deformasi.
Kriteria evaluasi unit resistance yang representatif nilai aktual dinyatakan dalam rasio Qb, Qf, dan Qt terukur/terestimasi (M/E) pada 0.8 – 1.5 dan koefisien determinasi, R2 mendekati 1.0. Melalui kedua metode penyelesaian, diperoleh bahwa unit resistance Reese & Wright (1977) perlu dimodifikasi agar sesuai dengan hasil daya dukung terukur uji pembebanan. Pada tanah kohesif clay dan clayshale, diperoleh bahwa faktor adesi dalam unit friction tidak konstan, melainkan berubah terhadap undrained shear strength (Su). Usulan diberikan terhadap penentuan faktor adesi alpha (????) untuk tiang bor di tanah kohesif. Sedangkan unit end-bearing bisa mencapai lebih besar daripada 9Su. Pada tanah tanpa-kohesi, unit friction yang diperoleh lebih kecil dari pada metode Reese & Wright (1977) dan unit end-bearingnya bisa lebih besar atau lebih kecil bergantung pada geomaterial di lapangan, sand atau gravel.
Hasil prediksi balik memberikan peningkatan dalam rata – rata nilai M/E dan koefisien determinasi R2 secara signifikan. Pada M/E daya dukung total dan friksi, R2 meningkat dari 0.8 hingga lebih dari 0.9 dan pada M/E daya dukung end-bearing, R2 meningkat dari 0.6 menjadi 0.8.
Perpustakaan Digital ITB