Sejak awal 2020, Pandemi COVID-19 telah menyebabkan gangguan ekonomi dan sosial secara global. Banyak negara menghadapi tantangan, terutama mengenai perubahan cara kerja, termasuk di Jawa Barat, Indonesia. Pemerintah Indonesia melakukan langkah-langkah social distancing akibat COVID-19, salah satunya dengan menerapkan praktik Work From Home (WFH) di Kantor Wilayah Kementerian Hukum & HAM Jawa Barat. Beberapa tantangan terindentifikasi dapat mempengaruhi produktivitas karyawan. Karena kantor wilayah di Jawa Barat dibagi menjadi empat divisi dengan deskripsi pekerjaan yang berbeda, penerapan praktik WFH sangat menantang bagi Divisi Imigrasi karena memiliki persyaratan kerja yang berbeda. Misalnya, Divisi Imigrasi dibagi menjadi dua departemen: Departemen Intelijen & Penindakan Keimigrasian, yang mengharuskan karyawan bekerja dari kantor; dan Departemen Perizinan & Informasi Keimigrasian yang masih memungkinkan pegawainya untuk melakukan aktivitas kerja dari rumah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak praktik WFH khususnya hubungannya dengan produktivitas karyawan di tempat kerja. Analisis Regresi Linier Sederhana dan Analisis Tabulasi Silang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel WFH dan produktivitas. Kajian ini juga melakukan Analisis SWOT sebagai dasar untuk merekomendasikan keberlangsungan pelaksanaan WFH, yang mencakup situasi pascapandemi. Hasil analisis menunjukkan korelasi yang kuat dan hubungan linier antara Work From Home dan Produktivitas, dimana model regresi linier signifikan. Meskipun demikian, walau kedua variabel menunjukkan korelasi positif, tingkat kesiapan dan produktivitas selama praktik WFH masih dapat dioptimalkan dengan menerapkan Strategi Change Management untuk membantu karyawan beradaptasi diri dalam perubahan.