2022 TA PP AURORA TAMARA FIRA 1.pdf)u
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Kehadiran Covid-19 pada awal tahun 2020 telah membatasi ruang gerak banyak orang.
Anjuran “Stay at Home” dari pemerintah membuat sebuah situasi dimana seluruh pekerjaan
harus dilakukan dari rumah. Situasi ini membuat peran media sosial menjadi penting karena
keberadaannya memudahkan pekerjaan banyak orang secara online dari rumah. Berbagai
kalangan terutama anak remaja menggunakan media sosial secara aktif untuk kebutuhan
belajar maupun mencari hiburan. Namun penggunaan media sosial yang berlebihan dan tidak
bijak akan memberikan dampak buruk terutama pada kesehatan psikis seperti stress,
overthinking, kurang percaya diri, FOMO (Fear of Missing Out), sulit fokus dan lain – lain.
Perancangan komik web ini bertujuan untuk menyampaikan pesan mengenai dampak buruk
media sosial pada remaja usia 14 – 17 tahun secara menarik, sederhana dan informatif.
Perancangan ini dilakukan dengan metodologi perancangan kuantitatif dengan tahapan
studi pustaka, wawancara dan kuesioner online. Data yang dikumpulkan berupa data tentang
peningkatan media sosial semenjak pandemi di Indonesia, dampak kecanduan media sosial
pada remaja dan bagaimana cara mengatasinya serta preferensi remaja terhadap aspek komik
seperti plot, konten cerita, tipe karakter dan art style. Media penyajian informasi berupa komik
dipilih karena penyajian pesan dalam bentuk visual dapat menyampaikan pesan yang lebih
melekat di pikiran pembacanya. Komik dikemas dengan genre slice of life dan drama dengan
penyampaian cerita yang relatable dengan kehidupan.
Berdasarkan hasil perancangan, dapat disimpulkan bahwa dampak kecanduan media
sosial pada remaja akan berbahaya dan berdampak pada kehidupan sehari – harinya jika tidak
dicegah sejak dini. Kesadaran dan penguasaan diri merupakan kunci utama bagi remaja untuk
dapat membatasi diri dari penggunaan media sosial yang berlebihan. Dampak buruk tersebut
dapat dicegah dengan cara melepaskan diri sejenak dari media sosial dan melakukan kegiatan
lain sebagai bentuk refreshing atau mematikan handphone. Orang tua maupun sekolah juga
dapat turut berkontribusi menemani remaja untuk mengatasi masalah mereka secara pribadi.