Dengan adanya pandemi COVID-19, masyarakat dihimbau untuk berjaga jarak dan
sebisa mungkin melakukan segala sesuatu dari rumah. Kini, segala aktivitas dapat
dilakukan dengan mudah dari rumah secara online dengan adanya internet dan
teknologi informasi yang terus berkembang di era digital ini. Akibatnya, pengguna
internet kian hari kian bertambah yang menyebabkan risiko terjadinya kerugian
finansial akibat serangan siber juga kian meningkat. Hal ini memberikan kesempatan
bagi perusahaan asuransi untuk dapat mengembangkan produk asuransi sebagai
perlindungan terhadap kekayaan berupa data yang disimpan secara digital. Tugas akhir
ini membahas model kerugian finansial untuk beberapa topologi jaringan dengan
menggunakan pendekatan model Markov. Lebih lanjut, kerugian finansial yang
ditimbulkan dari serangan siber diasumsikan merupakan suatu proporsi yang mengikuti
distribusi Beta. Dari model kerugian finansial tersebut, akan dihitung premi risiko
asuransi siber untuk beberapa topologi jaringan berdasarkan data hasil simulasi Monte
Carlo. Premi risiko asuransi siber untuk setiap topologi jaringan akan dihitung
menggunakan 2 prinsip, yakni prinsip standar deviasi dan prinsip equivalent utility.
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa jenis topologi jaringan yang digunakan
dapat memengaruhi besarnya kerugian finansial akibat risiko serangan siber. Besarnya
kerugian finansial juga dapat dipengaruhi oleh parameter-parameter yang digunakan
pada skenario asuransi siber.