digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Salsabilla Israq Sony
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Salsabilla Israq Sony
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Salsabilla Israq Sony
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Salsabilla Israq Sony
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Salsabilla Israq Sony
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Salsabilla Israq Sony
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Salsabilla Israq Sony
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2022 TS PP SALSABILLA ISRAQ SONY_LAMPIRAN.pdf?
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Pariwisata, sebagai salah satu sumber daya bersama, dianggap bisa menjadi penentu perubahan karena dapat mempengaruhi komunitas dan penduduk di sekitar lokasi secara signifikan. Pengelolaan sumber daya bersama, memerlukan pendekatan yang mengutamakan tindakan lokal, termasuk di dalamnya memanfaatkan modal sosial. Dalam perspektif perencanaan, pariwisata direncanakan dengan tujuan utamanya yaitu: koordinasi komponen pendukung pariwisata, melakukan intervensi untuk memastikan keberlanjutan sumber daya bagi masyarakat setempat, dan pemerataan manfaat pariwisata. Namun, yang paling cenderung menjadi kendala adalah upaya pelibatan masyarakatnya itu sendiri. Oleh karena itu, pengembangan pariwisata sebaiknya kembali memaknai perannya sebagai media upaya kolektif dan mediasi konflik. Menghubungkan analisis jaringan sosial dan penelitian tindakan kolektif dapat memberi pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana komunitas bekerjasama terstruktur dan merespons perubahan serta kemampuan menyelesaikan permasalahan. Identifikasi modal sosial dengan pendekatan aktor dianggap representatif karena memiliki potensi besar untuk memfasilitasi keterlibatan dan dukungan dari warga dalam pengelolaan pariwisata di masa depan. Hasil penelitian terhadap aktor pengelolaan pariwisata Kelurahan Batang Arau menunjukkan modal sosial antar aktor telah mendukung beberapa fungsi dukungan sosial dalam masyarakat berupa fungsi komunal, instrumental, dan informasional. Jaringan sosial aktor dimanfaatkan untuk pengumpulan dan penyebaran informasi serta membantu akses terhadap kebutuhan masyarakat. semua komponen tersebut dapat dimanfaatkan bagi seluruh aktor, baik internal maupun eksternal dalam merencanakan pengembangan pariwisata. Modal sosial juga penting dalam hal resolusi konflik di tingkat masing-masing, baik itu komunitas, antar kelompok masyarakat yang terlibat, atau antara masyarakat dan pemerintah.