Dalam dua dekade terakhir, di kota Bandung dan sekitarnya telah berkembang beragam jenis restoran & kafe, sejalan dengan perkembangan kegiatan kepariwisataan pada umumnya dan kegiatan wisata kuliner pada khususnya. Kehadiran restoran & kafe membuka kesempatan dan kemudahan bagi pengunjung untuk memilih, walaupun pada sisi lain hal itu menimbulkan persaingan bisnis yang ketat di antara pemilik restotan & kafe. Untuk memenangkan persaingan tersebut restoran & kafe berlomba menampilkan karakter arsitektur yang unik dan menarik, serta memiliki ciri-ciri atau identitas yang mudah dikenali, sehingga dapat menarik perhatian dan minat calon pengunjung.
Maksud dari penelitian disertasi ini adalah untuk mempelajari pengaruh elemen-elemen visual restoran & kafe terhadap preferensi pengunjung, dan mengetahui ketrkaitan antara karakter visual bangunan dengan motivasi pengunjung. Tujuan penelitian disertasi dapat diuraikan sebagai berikut : (1) Memetakan kualitas karakter visual arsitektur restoran & kafe beserta atribut-atribut arsitektur dominannya; (2) Mengetahui tingkat preferensi pengunjung terhadap karakter visual arsitektur restoran & kafe; (3) Mengetahui korelasi antara karakter visual arsitektur restoran & kafe dengan motivasi pengunjung.
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan mixed methods. Metode kualitatif digunakan dalam tahap deskripsi karakter visual restoran & kafe, sedangkan metode kuantitatif digunakan dalam tahap penilaian respon estetik responden terhadap karakter visual restoran & kafe. Kerangka pikir penelitian mengacu pada model probabilitas respon estetik yang dikembangkan oleh Jack l. Nasar. Analisis komparatif dilakukan untuk memperbandingkan kualitas karakter visual sesuai realitas empirik di lapangan dengan tingkat respon estetik responden. Untuk mengukur tingkat respon estetik responden, digunakan instrumen penelitian yang terdiri dari kuesioner dan foto-foto stimuli.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil penelitian visual restoran & kafe berdasarkan pengalaman empiris di lapangan, dengan hasil penelitian tingkat preferensi responden berdasarkan kuesioner dan foto-foto stimuli. secara umum urutan ranking kualitas visual restoran & kafe berdasarkan pengamatan empiris di lapangan tidak memiliki kesejajaran dengan urutan ranking preferensi responden; (2) Tidak terdapat korelasi yang kuat antara karakter visual restoran & kafe dengan motivasi pelanggan untuk mengunjungi restoran & kafe, karena hampir seluruh kasus studi mampu melayani spektrum ragam motivasi pengunjung; (3) Responden cenderung menggunakan model preference-for-prototype untuk bangunan yang sudah familiar dan tipikal, dan menggunakan model preference-for-difference untuk bangunan yang menawarkan kebaharuan.
Studi preferensi terhadap karakter visual banguan dan lingkungan direkomendasikan untuk dilaksanakan sebagai komponen terpadu dari program evaluasi pasca huni (post-occupancy evaluation), agar hasil evaluasi menjadi lebih inklusif, meliputi aspek fungsional, teknis, dan estetik.