digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Banjir akibat luapan Sungai Serayu Hilir menggenangi lahan pertanian dan pemukiman di sebagian wilayah Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap setiap tahun. Berdasarkan klasifikasi tingkat bahaya banjir mengacu pada BNPB Nomor 2 Tahun 2012, beberapa lokasi mengalami tingkat bahaya banjir yang tinggi (>1,5 m), sehingga mengganggu kehidupan dan penghidupan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengembangkan peta risiko banjir Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap pada wilayah Sungai Serayu Hilir. Pemodelan banjir menggunakan HEC-RAS 5.0.6 model dua dimensi, diverifikasi dengan data observasi lapangan. Debit sungai diperoleh dari perhitungan hidrologi, sedangkan komponen pasang surut diperoleh dengan menggunakan MATLAB-LP Tides BIG. Geometri sungai menggunakan data pengukuran penampang sungai untuk pemodelan hidrolik yang dikombinasikan dengan MERIT DEM sebagai bantarannya. Kajian risiko banjir terdiri dari komponen bahaya, kerentanan, dan kapasitas. Dalam penelitian ini digunakan parameter BNPB dan PUPR. Komponen bahaya dan kapasitas mengacu pada BNPB Nomor 2 Tahun 2012. Komponen kerentanan mengacu pada studi tahun 2014 dari PUSLITBANG SDA Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Banjir kala ulang 50 tahun menunjukkan bahwa total luas wilayah risiko banjir pada SubDAS Serayu Hilir sebesar 6,22 km2, sedangkan wilayah dengan tingkat risiko banjir tinggi sebesar 2,2 km2.