Pertambahan penduduk mengakibatkan peningkatan kebutuhan akan perubahan
fungsi lahan untuk berbagai keperluan yang menunjang pertumbuhan sosial
ekonomi masyarakat. Perubahan tutupan lahan dikaji pada tesis ini melalui
analisis klaster pada beberapa daerah Kabupaten/Kota yang menjadi wilayah
Provinsi Jawa timur. Sehingga, berbagai informasi bermanfaat dapat diperoleh
berkaitan dengan penyebab perubahan tutupan lahan, yang di antaranya adalah
jumlah penduduk, distribusi/sebaran penduduk pedesaan-perkotaan, dan variable
lainnya.
Pengelompokan objek berdasarkan keserupaannya dapat dilakukan menggunakan
analisis klaster. Keserupaan dilihat dari ukuran jarak. Ukuran jarak yang
digunakan adalah ukuran jarak Euclidean. Dua klaster dikatakan berbeda atau
tidak serupa jika kedua objek tersebut memiliki jarak yang besar. Algoritma
hirarki divisif (AHD) pada analisis klaster menerapkan pendekatan top-down
dengan menganggap seluruh anggota berada dalam satu klaster yang sama.
Kemudian pembagian klaster ditentukan berdasarkan ketidak serupaan jaraknya.
Sifat lahan yang selalu berkelompok untuk setiap jenisnya menjadikan alasan
AHD diterapkan pada perubahan tutupan lahan di Provinsi Jawa Timur dengan
melibatkan kondisi fisik lahan dan sosial ekonominya.
Pengelompokan objek dari 53.283.768 piksel dilakukan menggunakan algoritma
hirarki divisif berdasarkan pengukuran dari 13 variabel. Data sampel sebanyak
400 piksel diambil secara acak berstrata. Hasil yang diperoleh pada proses
klasterisasi lahan di Provinsi Jawa Timur adalah sebesar 69,25% dari penggunaan
lahan mengalami perubahan dengan 21 pola perubahan lahan dan 30,35% sisanya
stabil. Perubahan terbesar (21,75%) terjadi pada area pertanian lahan basah
menjadi pertanian lahan kering tersebar di area barat Provinsi Jawa Timur. Selain
itu perubahan lahan menjadi kawasan tambak juga mendominasi di area timur
Provinsi Jawa Timur. Peralihan fungsi menjadi lahan terbangun tergolong kecil
(1%). Namun, hal ini menjadi menarik sebab sebagian besar kelas lahan
terbangun cukup stabil di wilayah kota-kota besar Provinsi Jawa Timur.