digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kombinasi penggunaan fish meal dan pakan nabati dapat dijadikan sebagai alternatif untuk mengurangi pakan komersial dalam jumlah yang berlebih untuk sistem budidaya akuakultur. Namun penggunaan pakan nabati dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan inflamasi pada usus ikan, sehingga diperlukan metode yang tepat untuk mengkombinasikan pakan nabati dengan fish meal baik dilihat dari segi waktu pemberian maupun konsentrasi. Salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagai sumber pakan nabati adalah biji pepaya karena mengandung protein tinggi yang terindikasi dapat meningkatkan pertumbuhan hewan uji. Nutritional programming (NP) muncul sebagai metode yang dapat digunakan untuk mengurangi efek negatif penggunaan pakan nabati pada zebrafish. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh konsentrasi dan pola pemberian pakan nabati menggunakan NP pada zebrafish. Pada 3 dph zebrafish kemudian didistribusikan ke dalam 12 akuarium untuk perlakuan dan 1 akuarium untuk kontrol dengan jumlah masing-masing 30 larva per akuarium. Parameter yang diamati meliputi: survival rate, perubahan morfologi usus dan ekspresi gen-gen oreksigenik. NP dilakukan berdasarkan pola pemberian pakan: 1) Live food – Fish meal – Fish meal – Plant based (LFFP) dengan kombinasi pakan nabati : fish meal yang diberikan pada 36 – 83 dph; 2) Plant based – Fish meal – Fish meal – Plant based (PFFP); dengan kombinasi pakan nabati : fish meal yang diberikan pada 3 – 13 dph dan 36 – 83 dph; 3) Live food – Plant based – Fish meal – Fish meal – Plant based (LPFP); dengan kombinasi pakan nabati:fish meal yang diberikan pada 13 – 23 dph dan 36 – 83 dph; dan 4) Live food – Plant based – Plant based – Plant based (LPPP); dengan kombinasi pakan nabati : fish meal yang diberikan pada 13 – 83 dph. Konsentrasi pakan nabati yang diberikan disetiap pola perlakuan terdiri dari 3 konsentrasi, yaitu 40% (PB2); 60% (PB6) dan 80% (PB8). Analisis yang dilakukan untuk mengkaji NP yang diterapakan berupa uji proksimat pakan, survival rate, morfologi usus dengan sayatan histologi, dan ekspresi relatif gen ghrelin, leptin dan npy dengan analisis RT-qPCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan kombinasi pola pemberian pakan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap survival rate dari zebrafish. Namun survival rate zebrafish secara signifikan dipengaruhi oleh konsentrasi pakan nabati. Pemberian pakan nabati pada konsentrasi yang semakin tinggi dapat menurunkan survival rate zebrafish. Hal ini kemungkinan disebabkan karena kandungan biji pepaya yang dapat menyebabkan inflamasi pada konsentrasi yang tinggi. Hal ini didukung oleh pembentukan vakuolisasi supranuclear yang meningkat pada konsentrasi pakan nabati yang tinggi serta penurunan panjang vili usus zebrafish. Hasil analisis ekspresi relatif gen menujukkan bahwa mRNA dari ghrelin dan leptin pada organ usus mengalami penurunan ekspresi ketika diberikan pakan nabati dibandingkan dengan zebrafish yang diberikan fish meal. Sedangkan ekspresi relatif mRNA npy pada otak menunjukkan peningkatan ketika zebrafish diberi pakan nabati dibandingkan dengan zebrafish yang diberikan fish meal. Hal ini menunjukkan adanya regulasi ekspresi relatif gen oreksigenik oleh pakan nabati. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekspresi relatif gen oreksigenik, morfologi usus dan survival rate dapat diregulasi oleh pola pemberian dan konsentrasi pakan nabati melalui NP.