digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pengguna media sosial dapat membuat sebuah persona anonim yang tidak terikat oleh aturan sosial di dunia nyata. Kemungkinan ini meluas ke lahirnya persona virtual – karakter fiktif yang dibuat secara digital, diberi kepribadian, dan menceritakan ‘hidup’-nya di media sosial. Penelitian yang membahas persona virtual secara khusus masih sedikit dan umumnya membahas potensi marketing yang mereka miliki. Karenanya, peneliti ingin berkontribusi pada topik persona virtual dengan perancangan ini. Untuk mempertajam masalah, perancangan ini berfokus pada media sosial Instagram yang mendorong komunikasi visual. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengkaji bagaimana persona virtual membangun engagement dengan digital storytelling di media sosial Instagram dan (2) merancang persona virtual untuk digital storytelling di media sosial Instagram. Tinjauan pustaka dilakukan untuk memberikan peneliti dengan latar belakang teoritis yang dibutuhkan. Kemudian studi komparasi karya sejenis dilakukan terhadap tiga persona virtual yang melakukan digital storytelling di Instagram: Miquela Sousa (@lilmiquela), Seraphine Song (@seradotwav), dan Liv (@livinthefuture). Hasil tinjauan pustaka dan studi banding digunakan untuk merancang 27 pertanyaan kuesioner yang lalu diproses dengan aplikasi SPSS dan metode analisis faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima faktor yang berperan dalam persona virtual dan digital storytelling mereka di media sosial – narasi interaktif, konten manusiawi, kepribadian positif, setting realistis, dan desain karakter. Lima faktor ini dapat digunakan sebagai panduan merancang persona virtual untuk digital storytelling di media sosial, yang kemudian peneliti aplikasikan pada tahap perancangan persona virtual Emi Ayami. Proses desainnya sendiri melibatkan tahap brainstorming, membuat concept art, memecah cerita menjadi anekdot mikrokonten, dan menggambar ilustrasi ‘foto’ serta menulis caption-nya sebelum akhirnya diimplementasi di Instagram