Resiko untuk terkena hipertensi meningkat seiring dengan bertambahnya usia, gaya hidup yang tidak
sehat, merokok, mengkonsumsi makanan tertentu, dan stress. Dislipidemia sering dikaitkan dengan
salah satu penyebab hipertensi yang akan dapat mempengaruhi kerja jantung. Penelitian ini dilakukan
untuk membandingkan beberapa kombinasi obat antihipertensi-antidislipidemia. Sehingga dapat
diperoleh cost-effectiveness dari masing-masing kombinasi, serta dapat ditentukan kombinasi obat
antihipertensi dan antidislipidemia yang paling efektif dalam mengatasi penyakit pasien. Penelitian
ini merupakan studi mengenai farmakoekonomi dengan menggunakan metode cost-effectiveness,
yang dilakukan secara retrospektif pada pasien rawat inap yang diberikan obat antihipertensi dan
antidislipidemia di salah satu rumah sakit swasta di Bandung selama periode Sepetember-Desember
2012. Pada analisis ICER (Incremental Cost Effectiveness Ratio), golongan antihipertensi yang
dibandingkan adalah golongan CCB (Calcium Channel Blocker), ACE (Angiotensin Converting
Enzyme) inhibitor, ARB (Angiotensin Receptor Blocker), diuretik, dan ?blocker. Berdasarkan
analisis ICER, terapi antihipertensi yang paling cost-effective adalah golongan CCB. Golongan CCB
memberikan penurunan tekanan darah yang lebih baik dibandingkan antihipertensi lainnya dengan
harga yang lebih murah, dan nilai ICER yang berada pada kuadran II. Untuk antidislipidemia,
perbandingan dilakukan antara inhibitor HMG Co-A reduktase (statin) dan asam fibrat. Dari
perbandingan tersebut diperoleh bahwa golongan statin lebih cost-effective dibandingkan dengan
asam fibrat, dengan posisi nilai ICER yang berada pada kuadran II. Kecuali pada efek penurunan
kadar trigliserida, dengan nilai ICER pada kuadran III. Dalam perbandingan kombinasi
antihipertensi-antidislipidemia, kombinasi yang dibandingkan adalah CCB-statin, ARB-statin, ACE
inhibitor-statin, diuretik-statin, ?blocker-statin, dan CCB-ARB-statin. Berdasarkan analisis ICER,
kombinasi CCB-statin lebih cost effective dibandingkan kombinasi ARB -statin dalam menurunkan
tekanan darah dan trigliserida, dengan nilai ICER sebesar –Rp 27.342,00 untuk sistol, -Rp 339.858,00
untuk diastol, dan –Rp 31.195,00 untuk trigliserida, yang terletak pada kuadran II. Selain itu,
kombinasi CCB-statin juga lebih cost-effective dibandingkan ACE inhibitor-statin, diuretik-statin dan
?blocker-statin, dengan nilai ICER yang terdapat juga pada kuadran II. Namun, penurunan kolesterol
total kombinasi CCB-statin lebih rendah dibandingkan ARB-statin, ACE-statin, dan ARB-CCBstatin, dengan harga yang lebih murah. Serta peningkatan kadar HDL (High Density Lipoprotein)
yang lebih rendah dibandingkan ?blocker-statin dan penurunan LDL (Low Density Lipoprotein)
yang lebih rendah dibandingkan ARB-CCB-statin, dengan harga yang lebih murah. Golongan
antihipertensi yang paling cost-effective adalah CCB, dan untuk antidislipidemia adalah golongan
statin. Sementara itu, kombinasi antihipertensi dan antidislipidemia yang paling efektif berdasarkan
analisis ICER adalah CCB-statin.
Perpustakaan Digital ITB