digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Resiko untuk terkena hipertensi meningkat seiring dengan bertambahnya usia, gaya hidup yang tidak sehat, merokok, mengkonsumsi makanan tertentu, dan stress. Dislipidemia sering dikaitkan dengan salah satu penyebab hipertensi yang akan dapat mempengaruhi kerja jantung. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan beberapa kombinasi obat antihipertensi-antidislipidemia. Sehingga dapat diperoleh cost-effectiveness dari masing-masing kombinasi, serta dapat ditentukan kombinasi obat antihipertensi dan antidislipidemia yang paling efektif dalam mengatasi penyakit pasien. Penelitian ini merupakan studi mengenai farmakoekonomi dengan menggunakan metode cost-effectiveness, yang dilakukan secara retrospektif pada pasien rawat inap yang diberikan obat antihipertensi dan antidislipidemia di salah satu rumah sakit swasta di Bandung selama periode Sepetember-Desember 2012. Pada analisis ICER (Incremental Cost Effectiveness Ratio), golongan antihipertensi yang dibandingkan adalah golongan CCB (Calcium Channel Blocker), ACE (Angiotensin Converting Enzyme) inhibitor, ARB (Angiotensin Receptor Blocker), diuretik, dan ?blocker. Berdasarkan analisis ICER, terapi antihipertensi yang paling cost-effective adalah golongan CCB. Golongan CCB memberikan penurunan tekanan darah yang lebih baik dibandingkan antihipertensi lainnya dengan harga yang lebih murah, dan nilai ICER yang berada pada kuadran II. Untuk antidislipidemia, perbandingan dilakukan antara inhibitor HMG Co-A reduktase (statin) dan asam fibrat. Dari perbandingan tersebut diperoleh bahwa golongan statin lebih cost-effective dibandingkan dengan asam fibrat, dengan posisi nilai ICER yang berada pada kuadran II. Kecuali pada efek penurunan kadar trigliserida, dengan nilai ICER pada kuadran III. Dalam perbandingan kombinasi antihipertensi-antidislipidemia, kombinasi yang dibandingkan adalah CCB-statin, ARB-statin, ACE inhibitor-statin, diuretik-statin, ?blocker-statin, dan CCB-ARB-statin. Berdasarkan analisis ICER, kombinasi CCB-statin lebih cost effective dibandingkan kombinasi ARB -statin dalam menurunkan tekanan darah dan trigliserida, dengan nilai ICER sebesar –Rp 27.342,00 untuk sistol, -Rp 339.858,00 untuk diastol, dan –Rp 31.195,00 untuk trigliserida, yang terletak pada kuadran II. Selain itu, kombinasi CCB-statin juga lebih cost-effective dibandingkan ACE inhibitor-statin, diuretik-statin dan ?blocker-statin, dengan nilai ICER yang terdapat juga pada kuadran II. Namun, penurunan kolesterol total kombinasi CCB-statin lebih rendah dibandingkan ARB-statin, ACE-statin, dan ARB-CCBstatin, dengan harga yang lebih murah. Serta peningkatan kadar HDL (High Density Lipoprotein) yang lebih rendah dibandingkan ?blocker-statin dan penurunan LDL (Low Density Lipoprotein) yang lebih rendah dibandingkan ARB-CCB-statin, dengan harga yang lebih murah. Golongan antihipertensi yang paling cost-effective adalah CCB, dan untuk antidislipidemia adalah golongan statin. Sementara itu, kombinasi antihipertensi dan antidislipidemia yang paling efektif berdasarkan analisis ICER adalah CCB-statin.