digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kunyit merupakan rempah-rempah yang sudah dikenal sejak dahulu dan menarik minat dunia medis karena khasiatnya. Sebagian besar manfaat kunyit dikaitkan dengan efek antioksidan dan anti-inflamasinya, tetapi mengkonsumsi kunyit secara tunggal kurang bermanfaat karena bioavailabilitasnya yang buruk, terutama disebabkan oleh penyerapan zat aktifnya yang buruk, metabolisme dan eliminasi yang cepat. Ada beberapa zat yang dapat meningkatkan bioavailabilitas, diantaranya piperin yang merupakan komponen aktif lada hitam. Penelitian ini bertujuan menguji khasiat antiinflamasi akut dan kronis kombinasi serbuk kunyit dan lada hitam. Dua dosis kombinasi yang diuji yaitu, kombinasi A (kunyit/lada hitam = 205,2/10,8 mg/kg bb) dan kombinasi B (kunyit/lada hitam = 136,8/7,2 mg/kg bb). Efek antiinflamasi diuji pada tikus Wistar yang meliputi efek antiinflamasi akut dengan induktor ?-karagenan dan antiinflamasi kronis dengan induktor Freund's Complete Adjuvant. Pada uji antiinflamasi akut kunyit sebagai simplisia tunggal (205,2 mg/kg bb) tidak menunjukkan aktivitas antiinflamasi yang signifikan, tetapi kombinasi A dapat menghambat inflamasi secara signifikan (p<0,05) pada jam ke-4, 6, 8, dan 24 berturut-turut sebesar 47,0 ; 27,6 ; 25,1 dan 36,1 %. Pada uji antiinflamasi kronis, kedua kombinasi tidak menunjukkan aktivitas yang signifikan secara konsisten berdasarkan parameter yaitu berat badan, volume kaki, lingkar sendi dan telapak kaki, hipertermia lokal, mobilitas, indeks artritis maksimal, kekakuan sendi, titer TNF-a dan IL-17A. Kombinasi A dapat menurunkan kadar Nitric Oxide (p<0,1), dan kombinasi B dapat menurunkan kadar Anti-Cyclic Citrullinated Peptide Antibody (anti-CCP) secara bermakna (p<0,05). Hasil penentukan kadar anti-CCP ini memberi gambaran keamanan penggunaan kombinasi serbuk kunyit dan lada hitam sebagai antiinflamasi.