Hutan kota memiliki banyak manfaat untuk memelihara kestabilan ekosistem
lingkungan hidup di perkotaan, seperti menyediakan keindahan, kesejukan,
kenyamanan, membersihkan udara dari polutan serta menyimpan cadangan air
tanah untuk kebutuhan masyarakat. Menyadari pentingnya peran hutan kota di
wilayah perkotaan, maka kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) pepohonan di
perkotaan perlu dilakukan secara intensif, efektif dan efisien. Lemahnya metode
yang digunakan menjadi penyebab ketidaktepatan pihak yang berwenang dalam
mengambil keputusan untuk mengurangi resiko kejadian pohon tumbang yang
dapat membahayakan jiwa dan harta. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk
mencari solusi kegiatan monev kondisi hutan kota yang efektif dan efisien berbasis
sistem informasi manajemen. Hutan Kota Babakan Siliwangi dan Taman Tegalega
di Kota Bandung dipilih sebagai objek lokasi penelitian. Penelitian ini bertujuan
untuk (1) menilai kondisi fisik pohon di kawasan Hutan Kota Babakan Siliwangi
(Baksil) dan Taman Tegalega, (2) menilai manfaat kawasan Baksil dan Taman
Tegalega, (3) membangun Management Information System (MIS) untuk menilai
kondisi fisik pohon dan manfaat kawasan hutan kota. Penilaian kondisi fisik pohon
didasarkan kepada tiga kriteria yaitu: kerusakan oleh hama, penyakit dan parasit
(Thpt), kerusakan mekanik (Tm), dan kerusakan teknik (Tt). Setiap kriteria
diturunkan menjadi beberapa indikator yang diberi skor 0-5. Total nilai kerusakan
pohon (Tnkp) dihitung menggunakan pemboboton 60%:10%:30% (Thpt:Tm:Tt).
Total nilai kerusakan kemud ian dikategorikan ke dalam status kelas kondisi fisik
pohon, yaitu rusak sangat ringan (0% ? Tnkp < 20%), rusak ringan (20% ? Tnkp <
40%), rusak sedang (40% ? Tnkp < 60%), rusak berat (60% ? Tnkp < 80%) dan
rusak sangat berat (80% ? Tnkp < 100%). Penilaian manfaat kawasan Baksil dan
Taman Tegalega dihitung dengan pendekatan sisi permintaan pasar (demand side)
dengan menghitung Nilai Ekonomi Total (NET) hasil dari penjumlahan nilai guna
langsung (kayu bulat, kayu bakar) dan nilai guna tidak langsung (simpanan karbon,
produksi oksigen,infiltrasi air hujan, penyedia naungan). Sistem informasi yang
dibangun menggunakan metode prototyping dengan alat perancangan yang
digunakan adalah Unified Modelling Language (UML). Hasil penilaian kondisi
fisik pohon di Baksil menunjukkan bahwa sebanyak 224 pohon (57,88%) memiliki
kerusakan ringan dan 142 pohon (36,69%) memiliki kerusakan sangat ringan. Di
Taman Tegalega sebanyak 277 pohon (50,55%) memiliki kerusakan ringan dan 218
pohon (39,78%) memiliki kerusakan sedang. Berdasarkan sisi permintaan (demand side) tahun 2021, kawasan Baksil ditaksir memiliki nilai manfaat kawasan sebesar
Rp 14.989.240.668,- dan Taman Tegalega sebesar Rp 35.544.293.852,-. Sistem
informasi yang dibangun diberi nama UFMonev dengan prinsip utama Spesifik,
Menarik, Akurat, Responsif, Terstruktur dan berbasis QR code (SMART-Q).
UFMonev memiliki beberapa kelebihan yaitu (1) pengoperasian mudah, cepat dan
ramah pengguna karena menggunakan smartphone, (2) proses kalkukasi data lebih
cepat (3) tampilan data lebih informatif dan menarik dalam bentuk teks, grafik, peta
dan foto, (4) perubahan data dapat dilakukan dengan mudah dan cepat karena
berbasis QR Code.