digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang memiliki gempa kuat. Hal ini merupakan tantangan besar terutama pada bidang pembangunan infrastruktur, salah satu nya adalah struktur jembatan. Jembatan Cable Stayed Merah Putih merupakan jembatan yang terletak di Kota Ambon yang memiliki gempa kuat. Gempa terjadi pada masa kontruksi di akhir tahun 2015, saat pembangunan jembatan sedang dalam proses pemasangan segmen terakhir (sebelum closure). Pengerjaan jembatan sempat berhenti, namun dapat dilanjutkan kembali pada 21 Januari 2016, setelah mendapatkan rekomendasi dari Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ). Sehingga analisis pemodelan struktur pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data construction engineering report. Gempa kembali terjadi pada tahun 2016 dengan besaran 6.8 skala richter, dimana level gempa nya cukup besar namun masih belum mencapai gempa berdasarkan ketentuan yang berlaku saat ini. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui performa struktur berdasarkan ketentuan gempa yang berlaku saat ini. Pemodelan struktur Jembatan dimodelkan terlebih dahulu menggunakan pembebanan SNI 1725 – 2016 dan pembebanan gempa SNI 2833 - 2016. Selanjutnya, dilakukan analisis performa dengan menggunakan Non Linier Time History Analysis (NLTHA). NLTHA akan memperlihatkan pembentukkan pola keruntuhan struktur sampai pada batasnya dengan menggunakan tujuh rekaman gerakan tanah (ground motion) yang mewakili gerakan tanah pada lokasi struktur jembatan yang dikaji. Berdasarkan NLTHA, dapat diketahui level kinerja (performance level) berdasarkan batasan dari National Cooperative Highway Research Program (NCHRP 440). Lalu dilakukan Incremental Dynamic Analysis dan dibuat kurva fragilitasnya untuk mengetahui kerentanan struktur terhadap gempa. Berdasarkan hasil analisis, Jembatan Merah Putih memiliki fragilitas seismic yang rendah dan tidak terjadi potensi keruntuhan pada struktur jembatan.