digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Luh Putu Paramahittha Sari S.
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Luh Putu Paramahittha Sari S.
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Luh Putu Paramahittha Sari S.
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Luh Putu Paramahittha Sari S.
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Luh Putu Paramahittha Sari S.
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Luh Putu Paramahittha Sari S.
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Luh Putu Paramahittha Sari S.
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2021 TA PP LUH PUTU PARAMAHITTHA SARI SUARDIKA_LAMPIRAN.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh SRASCoV-2. Pemerintah menyatakan COVID-19 sebagai bencana nasional. COVID-19 memberikan dampak besar bagi perekonomian Indonesia. Besarnya dampak tersebut menuntut pandemi COVID-19 segera diputus penyebarannya. Berbagai upaya telah dilakukan seperti penerapan PSBB dan penerapan protokol kesehatan, tetapi upaya tersebut tidak cukup memutus sehingga dilakukan upaya lainnya yaitu vaksinasi. Vaksinasi COVID-19 diharapkan dapat meningkatkan kekebalan terhadap COVID-19. Vaksinasi COVID-19 di Indonesia menghadapi banyak tantangan yaitu jenis vaksin yang sensitif terhadap perubahan suhu, jumlah vaksin yang masih terbatas, distribusi yang harus segera dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk dapat menganalisis jangkauan pelayanan kesehatan dan rute distribusi vaksin pada wilayah rentan di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis skoring, analisis regresi berganda, network analys, analisis statistik asosiasi, dan analisis average nearest neighbor. Berdasarkan hasil analisis regresi didapat indikator yang memiliki hubungan dengan kerentanan COVID-19 adalah tingkat pendidikan, tingkat pengangguran, kepadatan penduduk, kawasan kumuh, dan akses ke fasilitas kesehatan. Berdasarkan hasil analisis closest facility masih terdapat wilayah dengan akses ke fasilitas kesehatan yang rendah sehingga diperlukan tambahan fasilitas kesehatan untuk dapat mempercepat distribusi vaksinasi. Berdasarkan indikator kerentanan dan aksesibilitas ke fasilitas kesehatan kemudian didapat wilayah yang menjadi prioritas vaksinasi COVID-19 yaitu 39 kelurahan di Kota Bandung. Ratarata waktu distribusi yang dibutuhkan adalah 32 menit. Berdasarkan hasil analisis direkomendasikan untuk dapat memprioritaskan wilayah-wilayah yang memiliki kerentanan yang tinggi sesuai dengan indikator serta menambah tempat pelaksanaan vaksinasi terutama pada wilayah prioritas.