digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Manajemen Sumber Daya Manusia ada pada sebuah perusahaan atau organisasi karena adanya pegawai atau orang yang bekerja sama untuk mencapai visi perusahaan. Manajemen Sumber Daya Manusia bisa membantu untuk melihat kinerja pegawai dan segala pencapaiannya di perusahaan. Sekumpulan orang pada sebuah perusahaan atau organisasi disebut dengan Tim. Start-up adalah perusahaan rintisan baru yang masih mengarah kepada pengembangan produk maupun pencarian pasar. Tim pada startup mengarah kepada sekumpulan orang dengan ide tertentu yang mengarah untuk mengeksekusi sebuah bisnis. Sehingga biasanya tim yang bertujuan untuk membangun start-up memulai eksekusi dengan sumber daya manusia yang terbatas. Adanya keterbatasan tersebut menuntut tim pada start-up untuk bisa menganalisa bagian pekerjaan yang dibutuhkan untuk diisi dengan orang yang cocok di posisinya. Sehingga penting untuk melakukan analisis pekerjaan dan uraraian tugas untuk setiap masing masing peran atau posisi. Peran dalam pekerjaan dapat dilakukan dengan kompetensi yang dimiliki oleh anggota tim, untuk itu penting untuk menyadari kemampuan seseorang untuk minat pekerjaan yang mereka miliki. Selanjutnya kepribadian seseorang memperlihatkan bagaimana gaya bekerja seseorang atau cara mereka mengambil keputusan dalam setiap permasalahan. Teori Myers dan Briggs membagi tipe kepribadian menjadi 16, dari empat psikolog tipe skala besar ekrovert/introvert, jeli/intuitif, perasaan/berpikir, menilai/mencari prospek. Sehingga Management Sumber Daya Manusia menjadi penting untuk semua kategori perusahaan, yang baru berdiri maupun yang sudah berhasil, untuk melakukan kontrol dan perbaikan para pegawainya untuk menjadikan perusahaan yang lebih baik. RonaRias adalah perusahaan startup yang bergerak di industri kecantikan yang menyediakan jasa perias dan model untuk acara pernikahan, tunangan, dan juga foto produk. Berdiri sejak Januari 2021, namun perkembangan pendapatannya selalu menurun. Hal tersebut perlu diidentifikasi permasalahannya, dicari penyebabnya untuk di selesaikan dan menjadi bisnis yang terus menunjukkan pertumbuhan. Adanya keterbatasan kemampuan dan posisi yang tidak diisi oleh orang yang sesuai bidangnya menjadi masalahnya. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk melakukan analisis terhadap kemampuan yang disadari oleh anggota tim dan melakukan penilaian untuk tipe kepribadian yang mereka miliki. Penilaian tipe kepribadian tim RonaRias dilakukan dengan mengisi penilaian daring NERIS Type Explorer® Scale. Dengan mengetahui tipe kepribadian tim dari RonaRias membantu peneliti mengetahui latar belakang gaya bekerja anggota tim selama ini dan mengapa mereka memiliki kompetensi tersebut, seperti halnya untuk bidang marketing, sifat intutifnya mendorong dia untuk terus berpikir kreatif karena dia adalah seorang INFP-T. Riset ini dilakuakan dengan pendekatan kualitatif. Melakuakan sesi wawancara semi-struktural dan diskusi kelompok fokus dengan indicator variable terkait dengan minat pekerjaan, membangun bisnis, dan loyalitas terhadap pekerjaan. Data yang didapatkan dari hasil wawancara dan diskusi kelompok fokus diolah dengan menggunakan open coding untuk mengetahui kecenderungan negaitf dan positif dari jawaban responden. Setelah dilakukan analisis, peneliti melihat bahwa kompetensi yang dimiliki responden dan gaya bekerjanya berkaitan dengan tipe kepribadian yang mereka miliki. Sehingga sebagai pendiri start-up penting untuk mengetahui kepribadian satu sama lain untuk bisa mengalokasikan pekerjaan sesuai dengan minatnya, dan saling merawat sesuai dengan kepribadiannya masing masing. Peneliti juga merekomendasikan para pendiri start-up untuk memperhatikan aspek manajemen sumber daya manusianya, karena pegawai menjadi penting sebagai yang utama dalam mencapai tujuan perusahaan. Sehingga perlu dilakukan dengan orang yang sesuai dengan bidangnya.