Peralatan produksi di industri manufaktur terdiri dari berbagai jenis. Mesin
perkakas merupakan peralatan produksi pada industri pemesinan yang digunakan
untuk pengerjaan bahan logam ataupun non logam untuk menghasilkan produk
sesuai kebutuhan. Penurunan kinerja mesin perkakas sangat dipengaruhi oleh
kondisi kefungsian komponen penyusunnya. Penelitian ini bertujuan
mengembangkan model sistem perawatan peralatan pemesinan yang dapat
menghasilkan informasi perawatan hingga level komponen berupa sisa umur pakai
dan jadwal perawatan komponen terpakai. Penelitian ini menerapkan model force
flow untuk merepresentasikan keterhubungan rambatan aliran gaya antar komponen
terpakai. Model force flow memerlukan anatomi komponen penyusun yang
direpresentasikan dalam model struktur komponen penyusun peralatan. Node
komponen pada model force flow memiliki beberapa atribut agar model tersebut
dapat berfungsi, yaitu: identitas, node komponen pemberi gaya, status bergerak dan
nilai faktor persentase aliran daya. Beberapa fungsi yang dimiliki model sistem
yang dikembangkan adalah kemampuan penelusuran komponen sumber penggerak,
komponen terpakai teraliri gaya, komponen yang dihitung sisa umur pakainya,
penentuan status komponen yang dihitung nilai aliran dayanya, perhitungan nilai
daya komponen teraliri, perhitungan sisa umur pakai dan prediksi jadwal
perawatan. Model yang dikembangkan telah diverifikasi pada beberapa studi kasus
objek peralatan antara lain gearbox mesin bubut, mesin freis Aciera F3 dan
perkakas gurdi tangan berpenggerak. Hasilnya menunjukan bahwa komponen
terpakai yang teraliri gaya pada objek uji dapat diidentifikasi, dan nilai daya pada
komponen yang teraliri gaya dapat dihitung. Selanjutnya dengan data asumsi umur
pakai (mean time between failure) masing-masing komponen dan total durasi
pemakaian selama rentang waktu pemakaian tertentu, model dapat mendefinisikan
nilai pengurangan sisa umur pakai dan jadwal perawatan komponen seperti sisa
umur pakai dan prediksi jadwal perawatan bearing pada studi kasus yang
dilakukan. Kebaruan pada penelitian ini adalah Pengembangan model baru sistem
perawatan yang dapat menghasilkan informasi perawatan hingga level komponen
melalui penerapan model force flow pada model yang dikembangkan.