Penyakit infeksi merupakan salah satu ancaman kesehatan yang terus berkembang
dari tingkat keparahan rendah hingga kematian. Mikroba selalu beradaptasi dengan
lingkungannya dan menghadirkan mekanisme resistensi terhadap antibiotik yang
tersedia. Staphylococcus aureus (S. aureus) merupakan salah satu mikroba yang
dapat terinternalisasi ke dalam sel dan mengelabui sistem kekebalan inang.
Rifampisin merupakan salah satu zat aktif yang memiliki aktivitas melawan infeksi
S. aureus namun memiliki daya penetrasi intraseluler dan stabilitas yang rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan rifampisin menjadi serbuk
nanopartikel lipid yang stabil dan dapat berpentrasi ke dalam sel. Proses
pengeringan dilakukan dengan metode kering beku dengan penambahan
krioprotektan glukosa dan trehalosa pada konsentrasi tertentu. Stabilitas formula
dievaluasi dengan menganalisis besarnya ukuran partikel selama 2 bulan. Aktivitas
antimikroba formula dianalisis dengan menghitung jumlah koloni intraseluler
dengan metode ALT paska pemberian nanopartikel lipid ke sel epitel paru A549
yang diinfeksi S. aureus, dikonfirmasi juga dengan pengamatan mikroskop
konfokal dan uji viabilitas. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penambahan
krioprotektan glukosa 5% pada formula nanopartikel lipid terkonjugasi kitosan
acemannan menghasilkan serbuk kering dengan ukuran partikel 340.2+38.11 nm,
indeks polidispersitas 0.264+0.034, zeta potensial sebesar -25.77±0.384 mV dan
tidak ada perubahan ukuran partikel signifikan selama 2 bulan. Konjugasi dan
pemberian krioprotektan berperan penting dalam menjaga stabilitas nanopartikel
lipid. Uji aktivitas antimikroba ekstraseluler memperlihatkan tidak ada perbedaan
daya hambat antara formula kering beku nanopartikel lipid dengan larutan
rifampisin maupun NLC rifampisin yang tidak diliofilisasi. Pemberian formula
kepada sel A549 tidak memperlihatkan toksisitas. Formula mampu memberikan
aktivitas antimikroba intraseluler pada konsentrasi 20 µg/ml. Daya hambat koloni
intraseluler yang dihasilkan sebesar 90%, dikonfimasi dengan adanya kematian S.
aureus intraseluler pada pengamatan dengan mikroskop konfokal dan viabilitas sel
yang relatif lebih tinggi dibandingkan nanopartikel lipid tidak termodifikasi.
Perpustakaan Digital ITB