digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Mycobacferium tube.rculosis (Mtb) merupakan patogen yang mampu persisten dalam bentuk infeksi tanpa gejala yang tube[kulosis fase laten (latent tuberculosis). Pada kasus tuberkulosis, terjadi penurunan respon imun karena adanya lipoarabinomannan pada Mtb. Penelitian ini bertujuan mengembangkan formulasi lipid nanostruktur (NLC) untuk sistem penghantav?n obat antitubežkulosis rifampisin secar? simultan dengan immunostimulan berupa acemannan. Acemannan merupakan polisakarida dalam Aloe vera yang mampu membe?kan aktivitas Žmmunomodulator melalui aktivasi makrofag- Sediaan NLC dibuat dengan teknik emulsifikasi-ultrasonikasi dan solidifikasi suha rendah. Komponen fase minyak dari sediaan adalah asam oleat, suppocire NA dan setostearil alkohol. Kedalam fase minyak didispersikan rifampisin dan NLC distabilkan oleh surfaktan Tween 80 dan kosurfaktan PEG 400. Sediaan NLC dikemban$an lebih lanjut ?gan penambahan dispersi acemannan- Sediaan dikarakterisasi melalui ukuran partikel, indeks polidispersitas, zeta potensial dan efisiensi penjeratan rifampisin. Pada penelitian ini diperoleh formula NLC yang paling optimum terdiri dari fasa minyak berupa asam oleat, suppoc?reg NA dan setostearil alkohol dengan perbandingan Tween@ 80 dan PEG 400 dengan perbandingan 4 : 3, serta dispersi padat ACE 0,08%. Inkorporasi acemannan dalam NLC rifampisin meningkatkan ukuran partikel yang tidak bermakna menjadi 128,9 6,14 nm indeks polidispersitas 0,34 + 0.021 dengan zeta potensial -4,13 mV dan efisiensi penjeratan rifampisin 76,07 2,5 Formula optimum NLC rifampisin — ACE didapat dengan spesifikasi yang diharapkan. Formulasi ini berpotensi untuk dikembangkan dalam pengobatan tuberkulosis.