digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Di dalam pertumbuhannya, industri farmasi di Indonesia tidak bisa mengabaikan perkembangan farmasi global. Selain perkembangan pasar farmasi nasional, industri ini tengah berada dalam pasar global yang semakin kompetitif. Pengadaan obat yang fokus pada obat generik dalam jumlah besar membawa perubahan besar pada pasar farmasi Indonesia. Dampaknya, apotek kehilangan konsumen, pedagang besar farmasi kehilangan pasar rumah sakit, sementara industri farmasi mengalami minus pertumbuhan karena harus beroperasi low price dan low margin. Untuk mengatasi hal ini, salah satu solusinya adalah dengan memperbaiki proses manufaktur yang masih terjadi banyak kebocoran/kerugian baik dari segi waktu, produk dan biaya. Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pencapaian Overall Equipment Effectiveness yang disingkat OEE dari mesin enkapsulasi pada unit Soft Capsule , Untuk mengidentifikasi potensi penyebab rendahnya pencapaian nilai OEE serta memberikan rekomendasi perbaikan dan cara peningkatan efektivitas mesin enkapsulasi pada Line produksi Soft Capsule. Pada penelitian ini, dilakukan pengamatan secara langsung selama proses enkapsulasi berlangsung. Selama pengamatan data dicatat di dalam formulir OEE, kemudian dilakukan proses perhitungan nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) yang nilainya belum mencapai target yaitu 74,37%. Hasil perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) dianalisis menggunakan diagram sebab akibat atau Fishbone Diagram untuk mengetahui faktor –faktor dominan apa saja yang menyebabkan ketidaktercapaian nilai OEE. 3 komponen utama penyusun OEE yaitu Availability Ratio, Performance Ratio, serta Quality Ratio menentukan tingkat pencapaiannya. Dari ke-3 kompoenen tersebut hanya satu yang melampaui standar, yaitu Quality Ratio. Upaya perbaikan dan improvement dapat meningkatkan nillai OEE dengan outcome peningkatan efisiensi serta produktivitas di PT. X.