digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2021 TA PP NANA APRIANA 1.pdf)u
Terbatas Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB

Low vision merupakan salah satu dari sekian banyak jenis disabilitas yang ada. Pada low vision penyandang masih memiliki sisa penglihatan meski pada kasus terparah hanya mampu membedakan gelap dan terang. Bagi anak penyandang low vision keadaan ini tentu akan mempersulit proses perkembangan mereka karena 80% informasi diperoleh dari indra penglihatan, salah satu perkembangan yang terhambat adalah kemampuan motorik kasar. Pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa anak dengan low vision memiliki kemampuan motorik kasar yang tidak lebih baik dibanding dengan anak normal. Pada Ef ect of Selected Balance Exercises on the Dynamic Balance of Children with Visual Impairments menyebutkan bahwa kurangnya keseimbangan adalah salah satunya masalah besar yang diamati pada anak-anak dengan gangguan penglihatan. Penelitian ini berfokus pada perancangan media atau alat yang dapat menstimulasi anak penyandang low vision usia 3 sampai 6 agar termotivasi untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar terutama pada kategori keseimbangan agar siap untuk beraktivitas diluar rumah dengan berbasis permainan. Metode penelitian yang dilakukan adalah studi kualitatif dengan melakukan studi literatur dan triangluasi data (wawancara praktisi kesehatan, orang tua anak, dan komunitas low vision) guna mencari titik permasalah dan solusi. Sedangkan metode desain yang digunakan adalah dengan metode Design Thinking yang dikembangkan oleh Institut Desain Hasso-Plattner di Stanford (d. school). Hasil penelitian ini adalah membuat prototipe media stimulasi untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar anak penyandang low vision kategori keseimbangan dengan konsep furnitur modular agar dapat digunakan pada ruangan kecil serbaguna bagi rumah dengan luas tidak besar yang kerap ditemui di kota seperti Bandung.