Perpustakaan Digital ITB

Permasalahan lingkungan dan kerusakan lingkungan sebaiknyamenjadi tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia. Namun, perilaku dan gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini menunjukkan tingkat kepedulian dan pengetahuan terhadap lingkungan yang rendah. Selainitu ada pula persepsi bahwa pendidikan karakter peduli lingkungan tidak penting untuk dilakukan karena dianggap akan muncul secara otomatis. Oleh karena itu, pendidikan karakter yang seimbang dan mengangkat topik peduli lingkungan penting dilakukan pada usia emas anak (umur 3-7 tahun) untuk menanamkan kebiasaan dan pola pikir peduli lingkungan. Perancangan buku cerita bergambar taktil ini dilakukan untuk menghasilkan sebuah media pendidikan karakter peduli lingkungan untuk anak prasekolah yang dapat digunakan oleh tenaga pendidik maupun orangtua. Melalui tinjauan teoritis dan analisa terhadap data-data yang telah dikumpulkan, maka dirancanglah empat buah buku cerita bergambar dengan fitur taktil dalam satu seri peduli lingkungan. Dengan menggunakan pendekatan penggambaran karakter hewan antropomorfis dengan gaya kartun, seri peduli lingkungan ini mengangkat konsep peduli lingkungan dan fakta sains sederhana seperti sebab-akibat pencemaran sampah, pemilahan sampah, perilaku merawat tanaman, siklus hidup tumbuhan, asal usul makanan, dan tindakan membersihkan lingkunganyang dapat diaplikasikan dalam keseharian anak. Informasi ini dikemas menjadi empat cerita,yang dirancang sesuai dengan tahapan perancangan buku cerita bergambar oleh Martin Salisbury dan denganmempertimbangkan teori tujuh bidang perkembangan kognitif anak prasekolah oleh Khadijah; visual, taktil, sains, audio, kinestetik, geometri, dan aritmatika. Selain itu fitur taktil yang tersedia dalam buku cerita bergambar ini berfungsi untuk melatih dan merangsang perkembangan indra peraba dan motorik halus anak prasekolah, melatih pemahaman anak terhadap topik, dan memperpanjang daya konsentrasi anak.