digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Pramudya Tri Nanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Pramudya Tri Nanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Pramudya Tri Nanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Pramudya Tri Nanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Pramudya Tri Nanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Pramudya Tri Nanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Pramudya Tri Nanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Pramudya Tri Nanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Pramudya Tri Nanda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Perkembangan desain dan inovasi di dunia konstruksi, terutama pada struktur gedung terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi konstruksi. Salah satu inovasi terbaru pada desain konstruksi gedung adalah sistem struktur modular, yaitu sistem struktur yang terdiri dari modul-modul terpisah yang diprefabrikasi di pabrik dan disatukan kembali di site konstruksi. Pada struktur modular terdapat batasan ukuran modul dan berat modul dari sisi transportasi, handling dan erection. Salah satu solusi permasalahan ini adalah dengan menggunakan struktur modular komposit dengan baja dan beton. Permasalahan utama dari sisi struktural dan konstruksional struktur modular ialah sambungan, antara lain sambungan intermodul, sambungan intramodul, sambungan modul ke fondasi dan sambungan modul ke sistem struktur penahan gaya lateral. Sambungan intermodul yang merupakan sambugan yang menghubungkan antara 1 modul dengan modul lain menjadi satu kesatuan sistem modular, akan dikaji pada penelitian ini. Sambungan intermodul menyatukan balok antar modul dan kolom antar modul sehingga memikul gaya geser dan momen yang bekerja pada balok dan kolom. Kekuatan dan kekakuan sambungan intermodul tersebut harus didesain dengan baik dan tidak diperbolehkan mengalami plastifikasi terlebih dahulu sebelum balok dan kolom mengalami plastifikasi. Pada penelitian ini, modul komposit tipikal akan didesain menggunakan respons spektrum analisis berdasarkan standar SNI 1726 : 2019. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan bantuan software ETABS dan dilakukan juga perhitungan manual dan respons struktur modular terhadap variasi kekakuan sambungan intermodul dan variasi beban gempa akan dikaji. Kekakuan sambungan intermodul yang dikaji yaitu sambungan rigid dan semi rigid yang divariasikan terhadap kekakuan sambungan kolom, balok x dan balok y. Respons struktur modular komposit terhadap variasi kekakuan sambungan kolom, balok x dan balok y dengan 4 studi kasus dikaji. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pengaruh kekakuan sambungan yang dominan adalah sambungan intermodul kolom. Sambungan intermodul balok (arah x dan y) memberikan pengaruh yang tidak signifikan. Penelitian lain dilakukan untuk mengetahui batasan jumlah tingkat struktur modular komposit tanpa bracing dan dinding geser yang ditinjau dari sisi kekuatan dan kekakuannya. Berdasarkan simulasi yang dilakukan bahwa batasan peningkatan jumlah lantai pada struktur modular komposit tipikal pada studi ini adalah pada sisi kekakuannya dengan parameter batas yaitu simpangan antar tingkat.