digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Gempa bumi merupakan bencana alam yang relatif kerap terjadi dan mampu mengakibatkan kerugian yang besar. Perkiraan terhadap gempa bumi oleh karena itu menjadi kebutuhan yang selalu aktual. Pemodelan merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk memperkirakan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi dapat terjadi apabila berlangsung deformasi pada litosfer yang tampak pada sesar geser. Litosfer adalah lapisan terluar dari kerak bumi yang terdiri atas lapisan kerak bagian atas yang memiliki sifat elastik dan brittle, serta kerak bagian bawah dan mantel bagian atas yang memiliki sifat elastik dan viscous. Melalui pemodelan dengan menggunakan metode finite-element, deformasi viskoelastik litosfer pada sesar geser dapat ditunjukan. Dalam hal ini pemodelan deformasi litosfer pada sesar geser ditinjau dari proses akumulasi dan pelepasan regangan, dimana masing-masing proses merepresentasikan fase interseismik dan koseismik pada siklus gempa bumi. Secara khusus, proses akumulasi regangan ditunjukkan dengan mengaplikasikan parameter kekuatan friksi ke dalam model. Pemodelan ini juga memvariasikan ketebalan di kedua lapisan, yakni lapisan kerak bagian atas serta lapisan kerak bagian bawah dan mantel bagian atas, dengan menggunakan tiga skenario. Skenario pertama dijadikan sebagai skenario referensi; skenario kedua menerapkan ketebalan lapisan kerak bagian atas yang lebih tipis dari skenario referensi; dan skenario ketiga menerapkan ketebalan lapisan kerak bagian atas yang lebih tebal dari skenario referensi. Mengacu pada nilai slip, perpindahan dan differential stress yang diamati, penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan material elastik di kerak bagian atas dan material viskoelastik Maxwell di kerak bagian bawah serta mantel bagian atas mampu merepresentasikan perilaku dari kedua lapisan yang diamati, dimana differential stress pada lapisan elastik lebih besar ketimbang lapisan viskoelastik. Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa penggunaan rasio lapisan viskoelastik yang lebih besar daripada lapisan elastik mampu menghasilkan deformasi yang relatif kecil. Penggunaan nilai koefisien friksi dan kohesi yang besar akan menghasilkan deformasi yang relatif kecil, dengan pengaruh koefisien friksi yang lebih besar terhadap deformasi litosfer.