digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800



BAB 2 Wulan Ratnaningsih
Terbatas  sarnya
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Wulan Ratnaningsih
Terbatas  sarnya
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Wulan Ratnaningsih
Terbatas  sarnya
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Wulan Ratnaningsih
Terbatas Open In Flip Book sarnya
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Wulan Ratnaningsih
Terbatas Open In Flip Book sarnya
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

DAFTAR Wulan Ratnaningsih
Terbatas  sarnya
» Gedung UPT Perpustakaan

2021_TS_PP_ WULAN_RATNANINGSIH 1 JURNAL.pdf ]
Terbatas  sarnya
» Gedung UPT Perpustakaan

Pantai Jatimalang merupakan salah satu daya tarik wisata milik Kabupaten Purworejo yang melibatkan masyarakat lokal Desa Jatimalang dalam kepengelolaannya. Secara bertahap sejak tahun 2018 hingga saat ini pemerintah daerah melakukan penataan ulang dan menambah amenitas serta atraksi untuk mendorong peningkatan dampak pengganda (multiplier effect) merespon adanya beberapa isu kepariwisataan yang mempengaruhi arah pembangunan Kabupaten Purworejo. Namun setelah pemerintah daerah melakukan beberapa upaya tersebut, masih terdapat beberapa kendala terkait dukungan dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan rencana pengembangan pariwisata Pantai Jatimalang. Sehingga perlu dilakukan studi lebih lanjut mengenai dampak negatif pariwisata dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata di Pantai Jatimalang. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kombinasi kuantitatif dan kualitatif di mana pengumpulan data primer dilakukan melalui kuisioner yang melibatkan 168 responden, observasi lapangan, dan wawancara pada beberapa pihak terkait. Berdasarkan hasil peneletian disimpulkan bahwa terdapat 1 hubungan subvariabel pada tingkat kuat dan 7 hubungan subvariabel pada tingkat cukup kuat dimana semuanya memiliki arah hubungan yang tidak searah. Pada 8 hubungan subvariabel tersebut, melibatkan 3 subvariabel dampak negatif meliputi subvariabel peningkatan kemacetan, kecelakaan dan masalah parkir, subvariabel peningkatan tindakan kriminal seperti pencurian, pelacuran/seks bebas, penggunaan alkohol, narkoba, dan lain-lain, serta subvariabel peningkatan polusi, kebisingan, dan limbah/sampah. Selanjutnya melibatkan 4 subvariabel partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata meliputi subvariabel pemberian kesempatan dan dorongan pada masyarakat untuk menjalankan usaha dan berinvestasi dalam kegiatan pariwisata, subvariabel pembagian keuntungan yang adil dari pariwisata kepada masyarakat, subvariabel dipertimbangkannya pendapat masyarakat dalam pengambilan keputusan pengembangan pariwisata, dan subvariabel keberadaan organisasi khusus terkait pariwisata yang dapat menjadi penghubung aspirasi rakyat dengan pemerintah.