digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ava Aurelia Chandra
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Ava Aurelia Chandra
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Ava Aurelia Chandra
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Ava Aurelia Chandra
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Ava Aurelia Chandra
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Ava Aurelia Chandra
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Ava Aurelia Chandra
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Ava Aurelia Chandra
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Ava Aurelia Chandra
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Pembangunan Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB), sebagai proyek strategis nasional, bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah terdampak. Di Kecamatan Padalarang, pembangunan Stasiun KCJB memunculkan beragam persepsi di kalangan masyarakat. Sebagian melihatnya sebagai peluang untuk memperluas akses ekonomi, meningkatkan mobilitas, dan menstimulasi usaha lokal. Namun, sebagian lain kekhawatiran terkait potensi peningkatan kemacetan, kebisingan, perubahan tata guna lahan, serta risiko penggusuran yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Permasalahan yang mengemuka tidak hanya berkutat pada penilaian masyarakat terhadap infrastruktur ini, tetapi juga sejauh mana pembangunan tersebut memengaruhi aset sosial (kepercayaan antar warga, partisipasi sosial, relasi komunitas) dan aset ekonomi (dukungan aset fisik terhadap pendapatan rumah tangga, akses pekerjaan, produktivitas ekonomi lokal). Kajian mendalam yang secara spesifik menghubungkan persepsi masyarakat terhadap pembangunan Stasiun KCJB dengan kondisi aset sosial dan ekonomi masyarakat setempat masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara persepsi masyarakat terhadap pembangunan Stasiun KCJB Padalarang dengan aset sosial-ekonomi masyarakat di sekitarnya. Sasaran penelitian meliputi: (1) Mengidentifikasi persepsi masyarakat sekitar Stasiun KCJB Padalarang terhadap proyek pembangunan stasiun; (2) Mengidentifikasi kondisi aset sosial-ekonomi (fisik dan non-fisik) masyarakat sekitar Stasiun KCJB Padalarang; dan (3) Menganalisis hubungan antara persepsi masyarakat mengenai pembangunan Stasiun KCJB dengan aset sosial dan ekonomi masyarakat sekitar. Metode pengumpulan data primer dikumpulkan melalui survei wawancara menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada responden di wilayah penelitian. Skala Likert digunakan untuk mengukur persepsi dan aset sosial masyarakat terkait KCJB. Data sekunder diperoleh dari laporan pemerintah dan dokumen perencanaan. Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif untuk menggambarkan karakteristik responden dan persepsi masyarakat terhadap pembangunan KCJB. Uji korelasi Spearman digunakan untuk menguji keberadaan, kekuatan, dan arah hubungan antara persepsi terhadap iipembangunan KCJB dan indikator aset sosial-ekonomi masyarakat. Berdasarkan analisis data kuesioner dari 104 responden, secara umum masyarakat memiliki persepsi positif terhadap pembangunan Stasiun KCJB, terutama dalam hal peningkatan aksesibilitas, perbaikan infrastruktur, dan munculnya peluang ekonomi baru di sekitar kawasan stasiun. Dari aspek sosial, masyarakat merasakan peningkatan kenyamanan lingkungan, kualitas interaksi sosial, serta rasa memiliki yang lebih kuat terhadap wilayah mereka setelah pembangunan stasiun. Temuan ini mengindikasikan bahwa proyek infrastruktur seperti KCJB tidak hanya membawa transformasi fisik, tetapi juga memicu perubahan positif dalam dinamika sosial masyarakat lokal. Pada sisi ekonomi, terjadi pergeseran positif yang ditandai dengan bertambahnya mata pencaharian alternatif dan kemudahan akses terhadap fasilitas serta pelayanan publik. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan adanya hubungan yang cukup hingga kuat dan searah antara persepsi masyarakat mengenai pembangunan KCJB dengan perubahan aset sosial dan ekonomi. Hubungan ini menggarisbawahi bahwa proyek infrastruktur skala besar memiliki dampak multidimensional yang saling terkait, di mana persepsi terhadap perubahan fisik dan lingkungan dapat mempengaruhi tingkat partisipasi sosial dan kondisi ekonomi masyarakat. Penelitian ini tidak hanya memperkaya kajian mengenai aset sosial-ekonomi dalam pembangunan infrastruktur, tetapi juga menyediakan landasan empiris untuk evaluasi dan pengambilan keputusan dalam pembangunan berbasis masyarakat di masa depan. Dalam merencanakan dan melaksanakan proyek infrastruktur, pemangku kepentingan perlu memberikan perhatian lebih pada dimensi sosial, termasuk dampaknya terhadap kepercayaan sosial, partisipasi masyarakat, dan kohesi sosial. Selain itu, upaya untuk meminimalkan dampak negatif terhadap kelompok masyarakat tertentu, seperti pelaku usaha lama, dan memastikan bahwa pembangunan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan seluruh masyarakat menjadi krusial.