Wabah yang di sebabkan oleh Novel Coronavirus menyebabkan konteks yang kacau balau. Terlalu
banyak masalah yang muncul akibat wabah Virus Corona ini dan menimbulkan situasi yang “baru”,
termasuk bagi PT. Olefin Mono (*). Sebagian besar masalah datang secara bersamaan, jumlah masalah
yang sangat banyak untuk di tangani menjadi tantangan agar bisa bertahan dalam situasi ini. Dalam
kondisi ini juga, banyak variable yang bermunculan dan saling berhubungan yang menciptakan
kekacauan. Hampir semua masalah yang datang tampak signifikan dan perlu ditangani pada saat yang
bersamaan. Ditandai dengan VUCA, dalam kekacauan berkepanjangan yang dipicu oleh wabah ini juga
menantang stamina dari para pemimpin. Dalam kekacauan ini, para pemimpin menghadapi lingkungan
yang membutuhkan kemampuan yang berbeda, tidak hanya kemampuan mengelola resiko namun juga
menunjukkan ketahanan dalam krisis yang berkepanjangan.
Penelitian ini dilakukan di salah satu perusahaan Petrokimia di Indonesia (PT. Olefin Mono*) yang
melibatkan 7 orang jajaran senior management (tingkat senior) yang ditunjuk sebagai satgas COVID-
19 sejak saat terjadinya wabah coronavirus. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara
melalui pertanyaan terbuka, dipadukan dengan studi pustaka dan divalidasi dengan beberapa data
internal perusahaan PT. Olefin Mono (*). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa yang
dilakukan pimpinan dalam merespon situasi baru yang muncul akibat pandemi COVID-19,
mengidentifikasi kualitas kepemimpinan, dan memberikan rekomendasi untuk penguatan
4
kepemimpinan dalam organisasi. Konteks kekacauan ini diharapkan mampu membantu
mengidentifikasi tindakan dan kualitas pemimpin dalam menghadapi tantangan di masa yang akan
datang.
Penelitian ini memperkenalkan Cynefin-Framework sebagai proses sensemaking untuk memahami
konteks masalah yang disebabkan oleh wabah Novel Coronavirus.Secara konsep, penelitian ini
mengadaptasi model integrated resilience for employees dari Britt, T.W, Shen, W., Sinclair, R.R.,
Grossman, M.R., & Klienger, D.M (2016). Dalam penelitian ini, kerangka tersebut diperkuat dalam
aspek-aspek yang saling melengkapi dalam bentuk kapasitas sumber daya seorang pemimpin (1).
Atribut, sekumpulan karakter yang tertanam dalam diri seseorang; (2). Kepemimpinan, tindakan, yang
dilakukan oleh seorang pemimpin dalam berhubungan dengan orang lain dan dalam menanggapi situasi
yang sedang berkembang. Hasil penelitian ini menemukan bahwa profil pemimpin yang tangguh
memiliki pengelompokan dalam hal (a). Tindakan yang diambil Pemimpin (b). Sistem Berfikir
Pemimpin (c). Kemampuan Kapasitas diri seorang pemimpin. Penelitian ini juga menemukan bahwa
gaya dan tindakan kepemimpinan cenderung berubah selama terjadi kekacauan. Temuan dari penelitian
ini mengarah kepada rekomendasi penguatan kepemimpinan dalam organisasi, dengan mengutamakan
pengembangan pemimpin yang Tangguh.
Perpustakaan Digital ITB