Laki-laki dan perempuan seringkali distereotipkan menurut sifat yang berhubungan dengan
biologis mereka, atau yang sering disebut sifat maskulin (kelelakian), dan sifat feminin
(keperempuan) Tetapi sifat maskulin dan feminin ini sebenarnya ada dalam setiap diri manusia.
Seiring berkembangnya zaman, mulai muncul paham tentang toxic masculinity yang identik
dengan kumpulan sifat negatif yang sering ditemukan pada laki-laki yang semakin berkembang
menjadi norma sosial tentang bagaimana laki-laki seharusnya berperilaku, hal ini kerap kali
membuat laki-laki menjadi bingung dan takut dalam berperilaku. Perancangan kampanye sosial
ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran khalayak sasaran tentang toxic masculinity data diambil
berdasarkan hasil kuesioner dan observasi penulis, yang dilengkapi dengan data studi literatur
khalayak sasaran. Data yang didapat menunjukan bahwa toxic masculinity sudah menjadi isu
sosial sejak lama dan kerap menjadi akar dari permasalahan sosial yang lebih sering melibatkan
laki-laki yang kerap kali merujuk dan berakhir dengan perilku negatif. Kampanye ini dirancang
dengan gaya visual yang ringan dan disertai dengan pesan yang menarik serta membangun,
penggerak utama kampanye ini ada maskot yang memandu khalayak sasaran dengan berbagai
konten. Dengan kampanye ini, diharapkan dapat menjadi rujukan untuk khalayak sasaran agar
dapat lebih nyaman dan mengerti dengan maskulinitas mereka sendiri, dan bisa meleburkan
maskulinitas tradisional yang sudah ada sejak dulu.