digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kompleks Kaldera Kendeng merupakan kaldera yang memiliki sistem panas bumi di Jawa Timur. Keberadaan sistem panas bumi di kaldera ditandai dengan adanya manifestasi permukaan. Pada umumnya, kaldera dengan aktivitas gunung api yang kompleks akan memiliki manifestasi permukaan yang intens. Namun keberadaan manifestasi di Kaldera Kendeng terbatas di Kawah Ijen dan Blawan dan tidak menunjukkan manifestasi permukaan yang intens. Kedua kelompok manifestasi tersebut memiliki kontrol geologi dan karakteristik manifestasi yang berbeda. Perbedaan ini mengindikasikan bahwa terdapat lebih dari satu sistem panas bumi di Kaldera Kendeng. Penelitian ini bertujuan untuk memahami hubungan antar manifestasi dan sebaran sistem panas bumi di Kaldera Kendeng. Metode yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari kajian hidrogeokimia dan pemodelan komponen sistem panas bumi. Kajian hidrogeokimia menggunakan data kimia air manifestasi hasil pengamatan di lapangan dan penelitian terdahulu, sedangkan pemodelan komponen panas bumi menggunakan data geologi dan geofisika penelitian terdahulu. Hasil kajian hidrogeokimia dan pemodelan komponen sistem panas bumi ini akan diintegrasikan dan dibuat dalam sebuah model konseptual 3D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kawah Ijen dan Blawan memiliki sistem panas bumi yang berbeda berdasarkan kajian hidrogeokimia dan pemodelan. Berdasarkan kajian hidrogeokimia, manifestasi Blawan dan Kawah Ijen memiliki perbedaan parameter fisis yang sangat jelas terutama pada nilai pH, DHL dan TDS. Selain itu hasil diagram Cl-Li-B dan Cl-F-B menunjukkan bahwa kedua manifestasi ini berasal dari reservoir yang berbeda. Hal ini didukung oleh hasil mixing model dan analisis isotop air yang memperlihatkan proses dan asal fluida yang berbeda antara manifestasi Kawah Ijen dan Blawan. Perbedaan kedua sistem ini juga diindikasikan oleh hasil pemodelan lapisan clay cap yang menebal di antara daerah Kawah Ijen dan Blawan. Lapisan clay cap ini memisahkan reservoir Kawah Ijen dan Blawan. Hasil pemodelan juga menunjukkan sistem panas bumi yang berasosiasi dengan kerucut sinder di dalam Kaldera Kendeng. Sistem ini tidak menunjukkan manifestasi permukaan seperti Blawan atau Kawah Ijen. Hal tersebut akibat adanya lapisan impermeable di bawah permukaan yang menghalangi fluida panas menuju ke permukaan.