BAB 1 Dennis Avima
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Dennis Avima
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Dennis Avima
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Dennis Avima
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Dennis Avima
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Dennis Avima
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Minyak kayu manis adalah salah satu jenis minyak atsiri yang sering digunakan
untuk aromaterapi, penambah citarasa makanan, dan penambah aroma pada kue.
Salah satu cara untuk meningkatkan perolehan minyak kayu manis adalah
perlakuan awal berupa degradasi lignoselulosa oleh jamur Aspergillus awamori.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan waktu fermentasi optimal
oleh Aspergillus awamori pada kulit kayu manis (Cinnamomum burmanii) untuk
mendapatkan perolehan minyak kayu manis maksimal dengan menggunakan
metode ekstraksi soxhlet. Inokulum Aspergillus awamori sebanyak 108 spora/g
kayu manis ditambahkan pada kulit kayu manis dalam sistem fermentasi.
Fermentasi dilakukan pada kondisi suhu ruang (25-30°C), intensitas cahaya rendah
(~0 W/cm2), dan kelembaban tinggi (~99%). Waktu fermentasi divariasikan selama
0, 3, 6, dan 9 hari. Melalui proses fermentasi, kadar selulosa, hemiselulosa, dan
lignin pada kulit kayu manis mengalami penurunan. Kadar selulosa, hemiselulosa,
dan lignin berturut-turut sebesar 15,37%, 27,83%, dan 48,04% menurun pada
hingga hari ke-9 fermentasi menjadi 12,37%, 16,55%, dan 39,95%. Ekstraksi
dilakukan menggunakan ukuran partikel 0,5-2 mm dengan kadar air 35-45% selama
4 jam. Perolehan minyak kayu manis pada variasi waktu fermentasi 0, 3, 6, dan 9
hari secara berturut-turut adalah 1,96%, 2,09%, 2,88, dan 3,01% (berat kering).
Analisis komposisi senyawa minyak kayu manis dilakukan dengan menggunakan
Gas Chromatography - Mass Spectrometry. Kandungan sinamaldehid pada variasi
waktu fermentasi 0, 3, 6, dan 9 hari secara berturut-turut adalah 93,19%, 74,11%,
73,38%, dan 79,68%. Selain itu, pemodelan matematik ekstraksi minyak kayu
manis juga dilakukan melalui penurunan hukum Fick kedua tentang difusi untuk
menentukan nilai koefisien difusi. Estimasi parameter menghasilkan nilai koefisien
difusi sebesar 1,44 x 10-11 m2/s.