ABSTRAK Theresia Evelyn
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Polietilen tereftalat (PET) merupakan plastik yang sulit terdegradasi secara alami dan
menjadi kontributor utama pencemaran lingkungan. Pemanfaatan mikroorganisme
pendegradasi PET menawarkan solusi potensial, tetapi penelitian di Indonesia masih
terbatas. Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri pendegradasi
PET dari TPST Bantargebang, Jawa Barat. Sampel tanah dan plastik diambil dari tiga
lokasi. Analisis komunitas mikroba dilakukan dengan pendekatan unculturable
menggunakan sekuensing 16S rRNA berbasis NGS, sedangkan pendekatan culturable
dilakukan melalui pengayaan dalam medium mineral cair tersuplementasi PET 0,1%
selama tiga siklus, diikuti inokulasi ke medium selektif padat dan pemurnian isolat.
Seleksi isolat dilakukan melalui uji zona bening pada media polietilen glikol (PEG),
kemudian isolat terpilih dianalisis secara mikroskopis, biokimia, dan molekuler melalui
sekuensing gen 16S rRNA. Uji biodegradasi dilaksanakan selama 21 hari menggunakan
medium cair yang mengandung film PET. Analisis metagenomik menunjukkan bahwa
komunitas mikroba didominasi oleh filum Pseudomonadota dan Bacillota. Dari proses
isolasi, didapatkan 8 isolat murni, dengan tiga di antaranya menunjukkan aktivitas
biodegradasi tertinggi (berdasarkan rasio zona bening): BP8 (0,315), CT11 (0,160), dan
CT9 (0,197). Identifikasi molekuler menunjukkan bahwa isolat BP8 memiliki kemiripan
dengan Priestia megaterium, isolat CT9 dengan Comamonas terrae, dan isolat CT11
dengan Brucella pseudintermedia. Uji biodegradasi menunjukkan jumlah bakteri
menurun dari log 9 CFU/mL menjadi stabil di log 6 CFU/mL sejak hari ke-7 hingga ke-
21. Isolat BP8 menunjukkan aktivitas biodegradasi tertinggi, yang didukung oleh rasio
zona bening, aktivitas enzimatik dengan pNPB, serta observasi kualitatif dengan SEM.
Selain itu, BP8 mampu memfermentasi glukosa, sehingga berpotensi untuk
dikembangkan lebih lanjut dengan suplementasi glukosa. Di sisi lain, isolat CT9 dan
CT11 memiliki sifat katalase positif dan mampu memproduksi sulfida, meskipun tidak
dapat memfermentasi glukosa, sukrosa, maupun laktosa. Hal ini menunjukkan bahwa
keduanya memiliki metabolisme yang lebih kompleks dan lebih adaptif terhadap stres
lingkungan. Temuan ini menunjukkan bahwa isolat lokal dari TPST Bantargebang
memiliki potensi sebagai agen biodegradasi limbah PET.
Perpustakaan Digital ITB