digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Theresia Evelyn
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Polietilen tereftalat (PET) merupakan plastik yang sulit terdegradasi secara alami dan menjadi kontributor utama pencemaran lingkungan. Pemanfaatan mikroorganisme pendegradasi PET menawarkan solusi potensial, tetapi penelitian di Indonesia masih terbatas. Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri pendegradasi PET dari TPST Bantargebang, Jawa Barat. Sampel tanah dan plastik diambil dari tiga lokasi. Analisis komunitas mikroba dilakukan dengan pendekatan unculturable menggunakan sekuensing 16S rRNA berbasis NGS, sedangkan pendekatan culturable dilakukan melalui pengayaan dalam medium mineral cair tersuplementasi PET 0,1% selama tiga siklus, diikuti inokulasi ke medium selektif padat dan pemurnian isolat. Seleksi isolat dilakukan melalui uji zona bening pada media polietilen glikol (PEG), kemudian isolat terpilih dianalisis secara mikroskopis, biokimia, dan molekuler melalui sekuensing gen 16S rRNA. Uji biodegradasi dilaksanakan selama 21 hari menggunakan medium cair yang mengandung film PET. Analisis metagenomik menunjukkan bahwa komunitas mikroba didominasi oleh filum Pseudomonadota dan Bacillota. Dari proses isolasi, didapatkan 8 isolat murni, dengan tiga di antaranya menunjukkan aktivitas biodegradasi tertinggi (berdasarkan rasio zona bening): BP8 (0,315), CT11 (0,160), dan CT9 (0,197). Identifikasi molekuler menunjukkan bahwa isolat BP8 memiliki kemiripan dengan Priestia megaterium, isolat CT9 dengan Comamonas terrae, dan isolat CT11 dengan Brucella pseudintermedia. Uji biodegradasi menunjukkan jumlah bakteri menurun dari log 9 CFU/mL menjadi stabil di log 6 CFU/mL sejak hari ke-7 hingga ke- 21. Isolat BP8 menunjukkan aktivitas biodegradasi tertinggi, yang didukung oleh rasio zona bening, aktivitas enzimatik dengan pNPB, serta observasi kualitatif dengan SEM. Selain itu, BP8 mampu memfermentasi glukosa, sehingga berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut dengan suplementasi glukosa. Di sisi lain, isolat CT9 dan CT11 memiliki sifat katalase positif dan mampu memproduksi sulfida, meskipun tidak dapat memfermentasi glukosa, sukrosa, maupun laktosa. Hal ini menunjukkan bahwa keduanya memiliki metabolisme yang lebih kompleks dan lebih adaptif terhadap stres lingkungan. Temuan ini menunjukkan bahwa isolat lokal dari TPST Bantargebang memiliki potensi sebagai agen biodegradasi limbah PET.