2020 TA PP INNE CHAYSALINA 1.pdf)u
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati sangat tinggi. Salah satunya
adalah bambu. Bambu sudah banyak diolah di Indonesia oleh para pengrajin secara turuntemurun. Pemanfaatan material ini juga banyak ditemukan sehari-hari mulai dari bangunan,
furnitur, hingga produk gaya hidup. Masa panen bambu yang tergolong cepat merupakan salah
satu alasan material ini banyak digunakan sebagai material substitusi seperti kayu yang masa
panennya memerlukan rentang waktu cukup lama. Banyaknya limbah bambu serta kurangnya
pemanfaatan menjadi potensi pengembangan produk yang memiliki nilai ekonomi sehingga
limbah yang dianggap sampah oleh industri kerajinan dapat diolah lagi dan bernilai jual.
Penelitian ini bertujuan untuk menangkap potensi pengembangan produk sebagai upaya
optimalisasi pemanfaatan limbah bambu. Penelitian bersifat komparatif dengan
membandingkan hasil studi literatur, data lapangan serta hasil eksplorasi. Penelitian
mengambil studi kasus kelompok pengrajin bambu di Selaawi, Garut. Bambu yang digunakan
disini adalah bambu tali sebagaimana bambu tali merupakan jenis bambu yang banyak
dibudidayakan dan dimanfaatkan di Indonesia. Limbah bambu yang terbentuk disana akibat
proses produksi hanya diperlakukan dengan cara dibakar. Selain ketersediaannya yang
melimpah, limbah bambu memiliki karakter umum turunan dari bambu itu sendiri seperti
elastis, menyerap kelembaban, berongga, dan lain-lain. Adapun limbah bambu yang berbentuk
serutan dan kecil dapat diolah menjadi material baru yang memiliki nilai jual. Material tersebut
juga memiliki beberapa sifat, yang mana sifat tembus cahaya dan kelenturan menjadi fokus
peneliti dalam penelitian ini. Peneliti memiliki asumsi bahwa limbah bambu dapat
dikembangkan menjadi produk fungsional dengan tujuan untuk menambah nilai jual serta
menambah umur keberlanjutan limbah itu sendiri. Dengan mengoptimalisasi limbah bambu
yang ada, yakni limbah berupa gelondong dan limbah serut, produk pencahayaan dipilih
berdasar hasil analisis karena memiliki pasar yang luas dengan pengembangan desain yang
tinggi. Diharapkan bahwa penelitian ini juga dapat menjadi alternatif pengembangan produk
bagi para pengrajin lokal dalam mengolah limbah bambu.