Disiplin desain industri yang awalnya muncul di negara maju diimpor ke Indonesia
sebagai program pendidikan tinggi pada tahun 1972, di bawah pendidikan seni ITB.
Meski mengacu pada model barat, lewat penelusuran arsip, pendidikan desain
industri di Indonesia menunjukkan ciri khas yang berbeda dari negara maju.
Terdapat banyak kegiatan akademik desain industri yang bekerja sama dengan
industri berbasis kerajinan, sementara industri manufaktur belum siap untuk
memproduksi barang-barang industri massal. Mayoritas program tersebut
dilaksanakan secara kolaboratif bersama pemerintah. Situasi ini menggambarkan
bahwa bahkan pemerintah Indonesia sendiri bisa melihat kemampuan desain
industri untuk berintegrasi dengan kerajinan. Berakar dan menjadi bagian dari
pendidikan seni rupa, sejarah desain industri masih belum banyak dieksplorasi.
Dengan menggunakan pendekatan sejarah, penelitian ini berusaha melihat
pendidikan desain industri di Indonesia sebagai sesuatu yang diadaptasi dengan
menyesuaikan berbagai faktor, termasuk di dalamnya situasi industri, kebijakan
pemerintah, dan gagasan Seni Rupa Institut Teknologi Bandung sebagai sekolah
pertama yang membuka jurusan Desain Produk di perguruan tinggi.