Perpustakaan Digital ITB

Indonesia merupakan produsen tahu, tempe dan olahan kedelai yang tersebar di berbagai daerah, industri ini menghasilkan limbah berupa limbah cair dan limbah padat. Di Jepang ampas tahu digunakan sebagai olahan makanan yang disebut okara, dan di Indonesia ampas tahu digunakan sebagai olahan makanan seperti kerupuk ampas tahu, oncom, dan pakan ternak. Limbah cair (whey) saat ini dimanfaatkan sebagai cuka manis, minuman penggemukan ternak, pupuk, dan nata de soya. Menyikapi hal tersebut peneliti tertarik untuk mengembangakan produk fungsional, yaitu produk pencahayaan. Proses produksi nata de soya, peneliti bermitra dengan pengrajin nata de soya di Bantul, Yogyakarta. Berdasarkan hasil eksperimen dan eksplorasi pada material nata de soya, ditemukan material nata de soya dapat memiliki elastisitas dan karakteristik yang menyerupai material kulit dan dapat disebut sebagai Soya leather. Dari hasil eksplorasi tersebut, ditemukan peluang untuk mengembangkan produk lighting dengan tema spirituality dan mengangkat konsep Budaya atap Jawa spesifik pada jenis atap Tajug yang memiliki makna spiritualitas yang dalam. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memperluas fungsionalitas dan kegunaan dari material nata de soya.