ABSTRAK Aulia Gusning Ati
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Salah satu bioproduk mikroba yang dapat meningkatkan perolehan minyak bumi pada metode Microbial Enhanced Oil Recovery (MEOR) adalah biosurfaktan. Isolat bakteri Bacillus sp. F7 diketahui mampu menghasilkan biosurfaktan dan berpotensi untuk diaplikasikan dalam MEOR, namun perlu dioptimasi lebih lanjut sehingga produksi biosurfaktan dapat ditingkatkan dengan biaya produksi yang terjangkau. Salah satu hal yang dapat dilakukan ialah dengan melakukan optimasi faktor-faktor yang mempengaruhi produksi biosurfaktan yaitu nutrisi. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi produksi biosurfaktan melalui optimasi nutrisi media pada sumber dan konsentrasi karbon (C), nitrogen(N), serta fosfat (P) dengan metode respon permukaan. Untuk menentukan sumber karbon dan nitrogen dilakukan penapisan sumber karbon yang terdiri dari molase, POME, dan gliserol serta sumber nitrogen berupa urea, NH4Cl, dan NH4NO3. Sumber C dan N dipilih berdasarkan berat kering biosurfaktan serta kemampuannya dalam menurunkan tegangan antarmuka. Kemudian dilakukan optimasi konsentrasi sumber karbon, nitrogen, dan fosfat terpilih (molase 0,4-6% (w./v), urea 0,1-0,7% (w/v), dan KH2PO4 0,1-0,7% (w/v)) menggunakan software Design Expert 11.0 dengan metode respon permukaan berupa desain komposit pusat. Penelitian ini dilakukan dengan sistem batch menggunakan medium Stone Mineral Salt Solution yang ditambahkan sumber karbon, nitrogen, dan fosfat sesuai rancangan penelitian. Parameter yang diamati meliputi indeks emulsifikasi dan kemampuan menurunkan tegangan antarmuka antara minyak dan air. Hasil penelitian menunjukkan, molase merupakan sumber karbon dan urea sebagai sumber nitrogen yang terbaik dalam memproduksi biosurfaktan oleh Bacillus sp. F7. Hasil formulasi berdasarkan desain komposit pusat menunjukkan bahwa konsentrasi optimum nutrisi ialah molase 2,12% (w/v), urea 0,41%(w/v), dan KH2PO4 0,01%(w/v) yang diprediksi dapat menghasilkan biosurfaktan dengan indeks emulsifikasi (Ei) sebesar 60,61%.