digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Natasha Puteri Arnesto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Natasha Puteri Arnesto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Natasha Puteri Arnesto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Natasha Puteri Arnesto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Natasha Puteri Arnesto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Natasha Puteri Arnesto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

DAFTAR Natasha Puteri Arnesto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

2020 TA PP NATASHA PUTERI ARNESTO_LAMPIRAN.pdf ]
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

2020 TA PP NATASHA PUTERI ARNESTO_JURNAL.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki tantangan dalam mencapai pembangunan yang merata untuk seluruh wilayahnya. Pengembangan wilayah yang tertinggal dan terisolasi menjadi agenda penting dalam mendukung pemerataan pembangunan. Kabupaten Kepulauan Seribu sebagai wilayah administrasi yang terbentuk dari gugusan pulau-pulau kecil adalah salah satu wilayah yang mengalami kesenjangan pembangunan bila dibandingkan dengan wilayah lainnya dalam lingkup Provinsi DKI Jakarta. Infrastruktur dan ketersediaan jaringan transportasi menjadi salah satu solusi dalam mengembangkan wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu. Untuk jaringan transportasi sendiri dibutuhkan tingkat konektivitas yang baik untuk membuka wilayah yang terisolasi dan menghubungkan pusat-pusat kegiatan. Konektivitas menunjukkan terhubungnya satu komponen kegiatan dengan komponen atau kegiatan lainnya yang ditunjang dengan sarana dan prasarana transportasi yang baik. Konektivitas yang baik diharapkan dapat membuka daerah-daerah yang terisolasi sehingga dapat terhubung dengan pusat-pusat perekonomian. Wilayah kepulauan di Indonesia dapat ditunjang melalui konektivitas lokal atau interpulau, konektivitas antarpulau, dan konektivitas global. Sehingga penting untuk mengetahui konektivitas transportasi di Kabupaten Kepulauan Seribu sehingga dapat mendukung pembangunan di wilayahnya. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi konektivitas jaringan angkutan laut di Kabupaten Kepulauan Seribu. Dimulai dari menggambarkan kegiatan pelayanan dan kendala yang dihadapi dalam menyelenggarakan kegiatan transportasi laut di Kabupaten Kepulauan Seribu, menganalisis indeks jaringan transportasi pada jaringan angkutan laut dan indeks konektivitas yang dimiliki oleh jaringan angkutan laut di Kabupaten Kepulauan Seribu. Metode analisis data menggunakan metode analisis deskriptif. Data yang diolah berupa data primer mengenai pelayanan angkutan laut dan data sekunder terkait simpul dan jaringan angkutan laut di Kabupaten Kepulauan Seribu. Analisis indeks jaringan transportasi dan indeks konektivitas dilakukan menggunakan pendekatan teori grafik. Hasil analisis konektivitas menunjukkan bahwa rute transportasi saat ini belum menghubungkan simpul-simpul kegiatan dalam jaringan angkutan laut secara optimal sedangkan hasil perbandingan dengan saat jaringan ditambahkan beberapa rute menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah rute di setiap simpul meningkat. Layanan transportasi laut di Kabupaten Kepulauan Seribu melibatkan 3 pihak dalam penyelenggaraan transportasi, yaitu pihak pemerintah, pihak swasta, dan pihak masyarakat. Rincian permasalahan terkait penyelenggaraan transportasi laut di Kabupaten Kepulauan Seribu yang dikelompokkan ke dalam beberapa aspek yaitu dari rute dan kualitas pelayanan yang belum optimal, tarif pelayanan angkutan yang dinilai masih tinggi, serta pelaksanaan program pemerintah yang belum optimal.