digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam beberapa tahun terakhir, perekonomian digital Indonesia telah berkembang pesat, yang sebagian besar didorong oleh meningkatnya pengaruh Generasi Z terhadap tren bisnis internasional dan perkembangan ekonomi digital. Sebagai generasi asli digital (digital natives), mereka tumbuh dengan akses yang konsisten terhadap internet, ponsel pintar, dan platform media sosial, yang membentuk cara mereka berkomunikasi, berbelanja, dan terhubung dengan merek lintas negara. Generasi ini menghargai transparansi, pengalaman yang dipersonalisasi, dan interaksi yang autentik, ekspektasi yang mempengaruhi cara perusahaan merancang produk, memberikan layanan, dan berinteraksi dengan pelanggan di era globalisasi saat ini. Namun, meskipun peluangnya besar, banyak perusahaan internasional maupun usaha kecil dan menengah (UKM) masih menghadapi tantangan dalam membangun hubungan yang bermakna dengan Generasi Z di Indonesia. Meskipun kelompok ini diakui secara luas sebagai segmen pasar yang penting, masih terdapat kesenjangan dalam memahami bagaimana perilaku digital, konektivitas global, dan preferensi konsumen yang terus berkembang membentuk keterlibatan mereka dengan merek. Salah satu tantangan yang umum adalah kegagalan bisnis dalam mengubah inovasi teknologi menjadi pengalaman digital yang mulus, relevan, dan mudah digunakan. Sementara konektivitas global memberikan peluang bagi brand untuk menjangkau audiens yang lebih luas, banyak yang belum berhasil menyesuaikan strategi mereka dengan budaya lokal menyebabkan konten dan kampanye terasa umum dan kurang selaras dengan konteks unik Indonesia. Kesenjangan ini semakin melebar karena Generasi Z mengadopsi teknologi baru jauh lebih cepat dibandingkan kemampuan banyak perusahaan internasional dalam menyesuaikan strategi mereka. Lambat beradaptasi bisa membuat perusahaan tertinggal di pasar digital Asia Tenggara yang berkembang pesat dan melewatkan peluang menjangkau generasi yang membentuk tren global. Penelitian ini mengkaji adaptasi strategi bisnis Indonesia di pasar global terhadap nilai, preferensi, dan perilaku Gen Z. Fokus penelitian meliputi tiga faktor utama: inovasi teknologi, konektivitas global, dan perilaku konsumen yang terus berkembang, serta bagaimana ini mempengaruhi persepsi terhadap globalisasi dalam perekonomian digital. Studi ini melibatkan responden berusia 18 hingga 28 tahun di Indonesia yang secara rutin berinteraksi dengan merek internasional dan menggunakan platform digital dalam kehidupan sehari-hari. Data dikumpulkan melalui survei daring dan dianalisis menggunakan IBM SPSS Statistics versi 29, dengan penerapan analisis regresi linear berganda, statistik deskriptif, serta uji validitas dan reliabilitas. Penelitian ini memberikan wawasan untuk membantu perusahaan menyesuaikan strategi dengan kebutuhan dan ekspektasi Gen Z yang memiliki literasi digital tinggi dan konektivitas global.