Erosi merupakan salah satu masalah utama yang ada di daerah pesisir. Salah satu
cara perlindungannya adalah menggunakan pelindung pantai alami berupa hutan
mangrove. Namun dalam proses penanaman dan penumbuhan bibit mangrove, yang
perlu diperhatikan adalah kondisi lingkungannya, karena daerah pantai merupakan
daerah yang dinamis. Untuk itu perlu dilakukan perlindungan bibit mangrove yang
sedang ditumbuhkan. Perlindungan tersebut dapat menggunakan ranting, tumpukan
geobag, cerucuk bambu, dan bahan lainnya. Salah satu perlindungan yang cukup
efektif, mudah dibuat, dan dapat dimodelkan dalam bentuk fisik adalah struktur
geobag.
Pada Tugas Akhir ini dilakukan analisis pemodelan fisik struktur pelindung pantai
sementara berupa struktur geobag untuk mendapatkan angka koefisien transmisi
gelombang yang optimal. Skenario model dilakukan dengan cara memvariasikan
berat geobag yang digunakan dan kemiringan struktur dan variasi parameter
gelombang datang yang disetting melalui alat pembentuk gelombang berupa
wavemaker. Permasalahan yang dibahas hanya meninjau perubahan koefisien
transmisi gelombang akibat variasi berat geobag dan kemiringan struktur geobag.
Standard yang digunakan pada uji model fisik struktur geobag adalah buku Physical
Models and Laboratory Techniques in Coastal Engineering (Hughes, 1993). Skala
yang digunakan adalah 1:10. Model geobag menggunakan 3 variasi berat yatiu 0.5
kg, 1 kg, dan 2 kg. Geobag ditumpuk membentuk struktur dengan dimensi lebar
bagian bawah struktur 140 cm, lebar bagian atas 20 cm, dan tinggi struktur 40 cm
untuk pengujian kemiringan 1:1.5 dan lebar bagian bawah struktur 180 cm, lebar
bagian atas 20 cm, dan tinggi struktur 40 cm untuk pengujian kemiringan 1 : 2.
Perioda gelombang yang digunakan adalah 4,7 detik, 3,5 detik dan 2,8 detik. Tinggi
gelombang datang berkisar 4 cm- 14.5 cm. Jumlah konfigurasi pada penelitian uji
model fisik adalah 6 skenario, namun yang dianalisis pada Tugas Akhir ini hanya
4 skenario yang dikhususkan membahas transmisi gelombang pada struktur geobag
saja.
Pengaruh berat geobag terhadap transmisi gelombang cukup berpengaruh, yaitu
semakin berat geobag yang digunakan maka semakin kecil kt gelombang yang
dihasilkan. Rata-rata nilai kt untuk skenario pengujian geobag berat 0.5 kg, 1 kg,
dan 2kg untuk kemiringan struktur 1 : 1.5 berturut – turut adalah 0.69, 0.60, dan
0.42.
Kemiringan struktur hanya berpengaruh pada kondisi gelombang tertentu. Rata –
rata nilai kt untuk skenario pengujian geobag berat 2 kg kemiringan struktur 1 : 1.5
dan skenario pengujian geobag berat 2 kg kemiringan struktur 1 : 2 berturut – turut
adalah 0.42 dan 0.49. Pengujian dengan kemiringan struktur 1 : 1.5 menghasilkan
kt yang lebih kecil untuk 5 dari 9 variasi gelombang yang diujikan.