Upaya pembangunan pariwisata di Indonesia adalah dengan pengembangan
geopark. Keberadaannya dianggap memberikan kontribusi yang nyata terhadap
pengembangan wilayah, pengembangan ekonomi, serta mempertahankan budaya
lokal. Salah satu potensi geopark di Jawa Barat adalah Kawasan Gunung
Galunggung di Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki potensi dalam keragaman
geologi, keanekaragaman hayati, dan keragaman budaya. Namun keberadaan
Galunggung sebagai kawasan geopark perlu ditinjau mengenai kesiapan
infrastrukturnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif
dimana data yang dikumpulkan adalah data primer diperoleh melalui wawancara
bersama para pemangku kepentingan, observasi, serta kuesioner. Data sekunder
didapat melalui dokumen yang berasal dari instansi terkait. Responden dari
penelitian ini menggunakan convenience sampling dengan subyek yang dipilih
berada di lokasi penelitian sebanyak 200 responden. Penelitian ini terdiri dari empat
variabel yang dipilih berdasarkan kesesuaian dengan objek penelitian yakni
karakteristik geowisata, karakteristik Geopark Nasional, infrastruktur dasar
pariwisata, serta infrastruktur pendukung geopark.
Kondisi pariwisata di Kawasan Gunung Galunggung yang merupakan Daya Tarik
Wisata berbasis alam dengan tingkat keunggulan yang sangat tinggi saat ini
menjadi prioritas pengembangan Pemerintah Daerah sebagai geowisata. Hasil dari
kuesioner dengan perhitungan statistik ditemukan bahwa variabel penelitian yakni
infrastruktur dasar pariwista serta infrastruktur pendukung geopark berada pada
tingkat siap. Untuk mewujudkan Geopark berstatus nasional masih diperlukan
pemenuhan persyaratan beberapa diantaranya adalah penentuan batas, wilayah,
manajemen pengelolaan, kerja sama, rencana induk geopark dan peningkatan
kualitas infrastruktur yang sudah tersedia untuk memberikan kenyamanan bagi
wisatawan.