digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK A'lam Hasnan Habib
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 A'lam Hasnan Habib
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 A'lam Hasnan Habib
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 A'lam Hasnan Habib
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 A'lam Hasnan Habib
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 A'lam Hasnan Habib
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

DAFTAR A'lam Hasnan Habib
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2020 TA PP A'LAM HASNAN HABIB_LAMPIRAN A.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2020 TA PP A'LAM HASNAN HABIB_LAMPIRAN B.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» ITB


Urban Heat Island (UHI) didefinisikan sebagai fenomena di mana terdapat temperatur di suatu wilayah dengan karakteristik lahan terbangun yang lebih tinggi daripada kawasan disekitarnya yang relatif lebih banyak memiliki lahan bervegetasi ditemukan lebih tinggi. Dampak dari peningkatan temperatur menyebabkan masalah berupa meningkatnya konsumsi energi masyarakat. Kota Bandung diduga tengah menghadapi fenomena UHI yang dibuktikan dengan terjadinya perubahan guna lahan bervegetasi menjadi lahan terbangun dan meningkatnya temperatur permukaan perkotaan. Penelitian ini bermaksud untuk melihat pengaruh dari Urban Heat Island perilaku konsumsi energi masyarakat kota Bandung. Penelitian ini menggunakan data temperatur permukaan kota Bandung dan kuesioner masyarakat yang nantinya dianalisis menggunakan metode estimasi proporsi terhadap populasi, regresi dan pengujian hipotesa. Penelitian mengambil dua delineasi yaitu Kecamatan Cidadap dan Kecamatan Bojongloa Kaler yang merupakan representasi wilayah dengan temperatur rata-rata permukaan terendah dan tertinggi. Analisis pertama bertujuan untuk menemukan pengaruh peningkatan temperatur terhadap persepsi masyarakat atas lingkungannya selama 1 tahun kebelakang, dilakukan dengan menguji variabel persepsi dengan variabel terkait Urban Heat Island. Ditemukan bahwa tidak ada pengaruh signifikan peningkatan temperatur yang disebabkan UHI terhadap persepsi masyarakat. Analisis kedua bertujuan untuk menemukan pengaruh perbedaan temperatur permukaan terhadap konsumsi energi masyarakat, dilakukan dengan pengujian hipotesa dan analisis regresi, dihasilkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan perbedaan temperatur permukaan terhadap konsumsi energi masyarakat yang dibuktikan dengan ketiadaan perbedaan bermakna antara kedua wilayah studi dalam perihal konsumsi energi dan tiada pengaruh temperatur permukaan pada kepemilikan alat pendingin ruangan. Disimpulkan bahwa penelitian ini membuktikan tidak ada pengaruh Urban Heat Island dalam bentuk perbedaan temperatur permukaan terhadap konsumsi energi masyarakat kota Bandung.