Karbon Dioksida (CO2) merupakan salah satu senyawa emisi tertinggi yang di
hasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil dari kendaraan bermotor dan di
anggap sebagai kontributor utama penyebab efek rumah kaca (Gas Rumah Kaca).
Hampir 70% pencemaran udara di perkotaan di sebabkan oleh aktivitas dari
kendaraan bermotor. Efek gas rumah kaca membuat bumi semakin hangat yang
mempengaruhi iklim dunia dengan dampak terjadinya beberapa bencana seperti
banjir, longsor dan kenaikan permukaan air laut. Selain itu dampak lainnya bagi
manusia seperti terganggunya kesehatan, dampak ekonomi dan dampak sosial.
Kota Payakumbuh merupakan kota terbesar ketiga di Provinsi Sumatera Barat
juga mengalami permasalahan yang sama dengan kota – kota lain di Indonesia.
Seiring semakin tumbuh dan berkembangnya perkotaan, kemacetan dan padatnya
lalu lintas kendaraan bermotor akan menyebabkan efek negatif, seperti
meningkatnya polusi emisi dari Karbon Dioksida (CO2). Untuk itu dianggap perlu
untuk mengetahui estimasi jumlah produksi dan proyeksi kenaikannya dalam
beberapa tahun kedepan dari emisi CO2 yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor
di jaringan jalan, terutama jalan – jalan utama yang menghubungkan pusat – pusat
kegiatan yang ada di Kota Payakumbuh. Hal ini penting di ketahui agar para pihak
– pihak yang terkait dapat merencanakan dan membuat kebijakan, terutama dalam
bidang transportasi yang tetap mendukung tumbuhnya kota tersebut dengan
meminimalkan dampak terhadap lingkungan, ekonomi dan sosial dengan konsep
sustainable transportation yang bertujuan untuk untuk menurunkan polusi udara.
Dengan mengetahui jumlah volume kendaraan setiap ruas jalan dan laju
kenaikannya setiap tahun, besaran produksi emisi CO2 dapat dihitung secara
kuantitatif dengan menggunakan faktor emisi per jenis kendaraan terhadap jarak
tempuh kendaraan. Hasil analisis jumlah produksi CO2 dihitung dalam satuan
ppm/hari dan digambarkan secara spasial dengan software ArcGIS di peta
jaringan jalan Kota Payakumbuh dalam rentang waktu per lima tahun dari tahun
2019 sampai tahun 2039.ii
Total produksi emisi CO2 tahun 2019 untuk beberapa ruas jalan utama dan ruas
jalan alternatif dalam lingkup penelitian sebesar 22,002.72 x106 ppm/hari,
meningkat menjadi 58,714.27 x106 ppm/hari pada tahun 2039 dengan laju
pertumbuhan sebesar 5,03% setiap tahunnya. Jalan Soekarno Hatta adalah ruas
jalan terbesar yang menghasilkan emisi CO2 dan sepeda motor adalah jenis
kendaraan terbesar yang menghasilkan emisi CO2.